Viral Curhat Pemilik Kedai di Malaysia: Janji Palsu Influencer Usai Santap Gratis
Kisah Pemilik Kedai Nasi Campur Melayu yang Kecewa dengan Influencer
Dunia media sosial melahirkan berbagai profesi baru, salah satunya adalah influencer. Sosok dengan pengikut banyak ini, dianggap memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini dan perilaku audiens secara daring. Sayangnya, popularitas ini terkadang disalahgunakan, seperti yang dialami oleh seorang pemilik kedai nasi campur Melayu di Kuala Lumpur, Malaysia.
Cikta, pemilik kedai Cikta 77 Lauk, meluapkan kekesalannya melalui akun TikTok @cikta_77lauk. Ia menceritakan pengalaman kurang menyenangkan dengan sekelompok orang yang mengaku sebagai influencer. Tiga bulan lalu, tiga orang mendatangi kedainya dan meminta makanan gratis dengan iming-iming promosi di media sosial.
"Mereka mengaku influencer dan berjanji akan membuat video ulasan makanan di kedai kami," ungkap Cikta dalam video yang viral tersebut. Awalnya, Cikta enggan menuruti permintaan tersebut, namun atasannya mengizinkan.
Para influencer tersebut memesan beragam menu, mulai dari nasi campur, ikan kakap bakar, sambal sotong, ulam, hingga berbagai minuman. Cikta merasa curiga karena mereka memesan terlalu banyak dengan alasan untuk keperluan video.
"Mereka sempat mewawancarai saya tentang menu-menu di sini, tapi terkesan asal-asalan," lanjut Cikta.
Namun, janji tinggal janji. Hingga tiga bulan berlalu, video promosi yang dijanjikan tak kunjung diunggah. Cikta merasa dirugikan dan kesal dengan perilaku influencer tersebut.
"Haram deh. Tidak ada satupun video atau promosi yang mendatangkan keuntungan pada kedai kami," keluhnya. Meskipun atasannya telah menghalalkan makanan yang mereka makan, Cikta merasa para influencer tersebut seharusnya malu.
Ia membandingkan dengan pelanggan lain yang mungkin hanya mampu membeli nasi dengan ayam, namun tetap membayar makanan mereka.
Di akhir video, Cikta berkelakar ingin menagih para influencer tersebut biaya makan mereka yang mencapai lebih dari RM 55 atau sekitar Rp 211.000.
Video curhatan Cikta ini viral dan telah ditonton jutaan kali di TikTok. Banyak warganet yang memberikan komentar beragam. Beberapa menyarankan agar Cikta memasang pengumuman tarif untuk influencer yang ingin membuat konten di kedainya. Ada pula yang menyayangkan perilaku influencer yang hanya ingin makan gratis tanpa mempedulikan halal atau haramnya makanan tersebut.
Kisah Cikta ini menjadi pengingat tentang pentingnya etika dan tanggung jawab bagi para influencer. Popularitas dan pengaruh yang dimiliki seharusnya digunakan dengan bijak dan tidak merugikan pihak lain.
Berikut adalah beberapa komentar warganet:
- "Mulai dari sekarang Cikta harus pasang papan pengumuman di depan kedai, bagi influencer yang mau syuting makan di sini wajib bayar 10% untuk biaya syuting," canda @ico**.
- "Banyak sekarang influencer yang ingin makan gratis seperti ini. Mereka tak peduli mau haram atau halal makanannya," komen @sky**.
- "Ini bukan masalah sedekah makanan ya, tapi dalam konteks ini para influencer sering ambil kesempatan," pungkas @yoen***.