Detoxifikasi Mesin: Solusi Ampuh Pulihkan Performa Motor

Seiring bertambahnya usia pemakaian, performa sepeda motor cenderung mengalami penurunan. Salah satu penyebab utama adalah penumpukan residu karbon di ruang bakar. Kondisi ini bisa disebabkan oleh sisa pembakaran yang tidak sempurna atau kualitas bahan bakar yang kurang optimal.

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah melalui proses yang dikenal sebagai 'Service Detox'. Proses ini menggunakan cairan kimia khusus yang dirancang untuk meluruhkan endapan karbon dan kotoran yang menempel di ruang bakar. Digioto, sebuah bengkel motor di Jakarta, menawarkan layanan ini sebagai bagian dari solusi perawatan motor.

Trisno, pemilik Digioto, menjelaskan bahwa 'Service Detox' mencakup serangkaian perawatan, mulai dari yang ringan hingga pembersihan ruang bakar secara menyeluruh. Ia menyarankan agar proses ini dilakukan secara berkala, idealnya setiap 4.000 hingga 5.000 kilometer atau setidaknya setiap enam bulan sekali.

Proses 'Service Detox' dilakukan melalui dua tahapan utama. Pertama, adalah metode infus. Dalam metode ini, cairan kimia khusus dimasukkan ke dalam sistem pembakaran menggunakan tabung bertekanan tinggi. Tabung ini berfungsi meniru cara kerja fuel pump, sehingga cairan kimia dapat disemprotkan melalui injektor. Cairan ini membersihkan injektor, klep, ruang bakar, hingga katalis pada knalpot.

Tahap kedua melibatkan injeksi langsung cairan kimia ke dalam ruang bakar melalui lubang busi. Cairan ini berfungsi melarutkan kerak karbon yang menempel pada piston. Setelah itu, mesin motor dinyalakan. Proses pembakaran di dalam ruang bakar akan membantu meledakkan dan mengeluarkan kerak-kerak tersebut. Jika ruang bakar sangat kotor, proses ini biasanya akan menghasilkan asap hitam yang keluar dari knalpot.

Setelah proses pembersihan selesai, ruang bakar kembali diberi cairan khusus yang berfungsi merawat bagian dalam blok mesin dan piston. Perawatan ini diklaim dapat mengembalikan kondisi mesin menjadi lebih prima.

Biaya untuk 'Service Detox' dimulai dari Rp 300.000 untuk motor matik dan bebek atau manual dengan kapasitas mesin di bawah 175cc dan satu silinder. Biaya akan meningkat seiring dengan bertambahnya kapasitas mesin dan jumlah silinder, karena penggunaan cairan kimia yang lebih banyak.