Prabowo Terkesan dengan Teknologi Drone dalam Penanaman Padi di Sumatera Selatan

Presiden Prabowo Subianto turut serta dalam kegiatan tanam raya padi di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025). Acara yang berfokus pada lahan rawa seluas 105.000 hektar ini, menjadi momen bagi Presiden untuk merasakan langsung pemanfaatan teknologi drone dalam pertanian.

Prabowo mengungkapkan keterkejutannya setelah mencoba menebar benih padi menggunakan drone. Pengalaman ini merupakan yang pertama baginya, dan ia sangat terkesan dengan efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi tersebut. "Saya kaget, ini pertama kalinya saya mencoba mengendalikan tanam menggunakan drone," ujarnya.

Presiden menjelaskan, perbedaan signifikan antara metode tradisional dan penggunaan drone terletak pada kecepatan penanaman. Dengan tenaga manusia, penanaman satu hektar lahan membutuhkan waktu sekitar 25 hari. Namun, dengan drone, luas lahan yang sama dapat diselesaikan hanya dalam satu hari.

Lebih lanjut, Prabowo meyakini bahwa adopsi teknologi modern, khususnya drone, memiliki potensi untuk merevolusi sektor pertanian, terutama di lahan rawa yang selama ini sulit diolah dengan cara konvensional. Drone tidak hanya mempercepat proses penanaman, tetapi juga membuka peluang baru bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi.

"Drone ini menebarkan benih. Tadi saya lihat langsung, dan saya jadi yakin, ini bisa mempercepat masa tanam secara signifikan," kata Presiden. Selain itu, Prabowo merasa bangga karena Indonesia kini mampu membantu negara lain dalam bidang kemanusiaan. Ia menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang mandiri dan mampu memberikan bantuan, bukan sebaliknya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa tanam raya padi kali ini dilaksanakan serentak di 160 kabupaten di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan luas tanam selama April 2025 mencapai 1,3 juta hektar, dengan estimasi produksi sebesar 7,5 juta ton gabah. Target ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan beras nasional, bahkan surplus untuk membantu negara lain.

"Insya Allah produksinya kita target 7,5 juta ton. Kalau menjadi beras, itu 3,5 sampai 4 juta ton, di mana kebutuhan per bulan hanya 2,5 juta ton," jelas Amran.

Kegiatan tanam raya padi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan. Pemanfaatan teknologi modern seperti drone diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan dalam pertanian, khususnya di lahan-lahan yang sulit diolah secara tradisional.