Chery Indonesia Tahan Diri dari Kenaikan Harga Mobil Meski Rupiah Tertekan Dolar AS

Gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terus berlanjut, bahkan sempat menyentuh angka Rp 17.000 pada awal April, ternyata belum mendorong Chery Indonesia untuk mengambil langkah penyesuaian harga jual mobil-mobilnya.

Hal ini diungkapkan oleh Sales Director PT Chery Sales Indonesia (CSI), Budi Darmawan, di sela-sela kegiatan di Shanghai, beberapa waktu lalu. "Untuk saat ini, kami belum memiliki rencana untuk merevisi harga. Kami masih memilih untuk wait and see, mengingat kondisi pasar yang masih sangat fluktuatif," ujarnya.

Menurut Budi, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini belum memberikan dampak signifikan terhadap operasional Chery Indonesia. Salah satu faktor utamanya adalah transaksi komponen CKD (Completely Knocked Down) yang didatangkan dari Tiongkok menggunakan mata uang yuan.

"Memang benar, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami pelemahan. Namun, jika kita melihat dari perspektif makro, nilai tukar yuan relatif stabil. Karena transaksi kami menggunakan yuan, dampak pelemahan rupiah belum terlalu terasa," jelas Budi.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa seluruh model Chery yang dipasarkan di Indonesia saat ini dirakit secara lokal di pabrik milik Handal Indonesia Motor (HIM) yang terletak di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini telah memproduksi berbagai model populer seperti Tiggo Series, Omoda Series, dan mobil listrik SUV J6 secara CKD.

Budi juga menyoroti perkembangan pesat produk-produk otomotif asal Tiongkok, termasuk Chery, yang kini semakin kompetitif di pasar global, baik dari segi teknologi maupun kualitas. Selain itu, Chery juga menawarkan harga jual yang sangat menarik bagi konsumen.

"Produk-produk Tiongkok saat ini sudah setara dalam hal teknologi dan kualitas. Keunggulan kami terletak pada harga yang lebih kompetitif, sehingga memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen. Kami berharap hal ini dapat menggairahkan pasar dan mendorong konsumen untuk lebih realistis dalam memilih mobil yang value for money," pungkas Budi.