Gubernur NTB Berikan Dukungan Moral dan Hukum kepada Korban Pelecehan Seksual di Lombok Barat
Gubernur NTB Tinjau Langsung Kondisi Korban Pelecehan Seksual di Lombok Barat
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menunjukkan kepedulian mendalam terhadap para korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pimpinan yayasan pondok pesantren (Ponpes) di Lombok Barat (Lobar). Pada Rabu malam, Iqbal mengunjungi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) NTB, tempat para korban mendapatkan pendampingan dan perlindungan. Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit itu, diwarnai suasana haru dan keprihatinan.
"Saya sangat sedih melihat rakyat saya menjadi korban," ungkap Iqbal dengan nada emosional usai bertemu para korban. Ia menegaskan komitmennya untuk memastikan pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. Iqbal juga telah berkoordinasi dengan Kapolda dan Kajati NTB untuk menindaklanjuti kasus yang telah mencoreng nama baik dunia pendidikan agama ini.
Penegakan Hukum dan Perlindungan Korban Jadi Prioritas
Gubernur Iqbal menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pelecehan seksual. Ia berharap hukuman yang berat akan memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya perlindungan terhadap korban dari reviktimisasi dan stigma sosial.
"Kita harus menjaga identitas dan privasi korban. Mereka adalah korban, dan kita harus memastikan mereka tidak menjadi korban lagi," tegasnya. Iqbal juga memberikan apresiasi kepada para pendamping korban atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam memberikan dukungan psikologis dan emosional.
Rehabilitasi dan Trauma Healing Bagi Korban
Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk memberikan rehabilitasi dan trauma healing kepada para korban pelecehan seksual. Iqbal memastikan bahwa para korban akan mendapatkan pendampingan dari psikolog klinis profesional untuk membantu mereka mengatasi trauma dan memulihkan diri.
"Apapun yang mereka butuhkan dalam rangka rehabilitasi dan integrasi sosial akan kami bantu," janjinya. Pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan proses pemulihan para korban berjalan dengan lancar dan efektif.
Kasus Pelecehan Mencuat Setelah Terinspirasi Serial Drama
Kasus pelecehan seksual ini mencuat setelah para korban, yang merupakan santriwati dan alumni pondok pesantren tersebut, terinspirasi oleh sebuah serial drama Malaysia berjudul 'Bidaah'. Para korban merasa bahwa pelaku memiliki kemiripan dengan tokoh Walid dalam serial tersebut, yang mendorong mereka untuk berani melaporkan kejadian yang telah lama mereka alami.
Saat ini, pihak kepolisian telah menerima laporan dari 10 korban. Diduga, jumlah korban mencapai puluhan orang. Pihak berwajib terus melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus untuk mengungkap seluruh fakta dan membawa pelaku ke pengadilan.
Gubernur Iqbal menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menghakimi para korban dan memberikan dukungan penuh kepada mereka. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak dan remaja.