Investasi Baterai Kendaraan Listrik: Pemerintah Indonesia Alihkan Kemitraan dari LG ke Huayou
Pemerintah Indonesia Alihkan Kemitraan Proyek Baterai Kendaraan Listrik dari LG ke Huayou
Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis dengan mengalihkan kemitraan dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) senilai Rp 164 triliun dari perusahaan asal Korea Selatan, LG, kepada perusahaan China, Huayou. Keputusan ini diambil karena lamanya proses negosiasi dengan LG yang dinilai menghambat realisasi investasi.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa negosiasi dengan LG telah berlangsung selama lima tahun sejak kesepakatan awal pada tahun 2020. Pemerintah Indonesia menginginkan proyek ini berjalan dengan cepat dan efisien. Mengingat lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kesepakatan dengan LG, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi mengirimkan surat kepada LG pada 31 Januari 2025 yang meminta perusahaan tersebut untuk mengundurkan diri dari proyek.
Sejak akhir tahun 2024, Huayou telah menunjukkan minat yang kuat untuk berinvestasi dalam proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia. Perusahaan ini dipandang memiliki teknologi yang dibutuhkan untuk menggantikan posisi LG dan mempercepat pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Berikut poin penting dalam berita ini:
- Pergantian Mitra: LG digantikan oleh Huayou dalam proyek baterai kendaraan listrik.
- Alasan Pergantian: Lamanya negosiasi dengan LG menjadi alasan utama.
- Minat Huayou: Huayou telah menyatakan minat untuk berinvestasi sejak akhir 2024.
- Surat Resmi: Kementerian ESDM mengirimkan surat resmi kepada LG pada 31 Januari 2025.
- Tujuan Pemerintah: Pemerintah ingin proyek ini berjalan dengan cepat dan efisien.
Dengan pengalihan kemitraan ini, pemerintah Indonesia berharap proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dapat segera terealisasi dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia.