Krisis Pekerja Pertanian Melanda Banyumas: Regenerasi Petani Jadi Prioritas

Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menghadapi tantangan serius dalam sektor pertaniannya, yakni kekurangan tenaga kerja, terutama di kalangan generasi muda. Kondisi ini terungkap saat kegiatan tanam padi serentak di Desa Tambaksari Kidul, Kecamatan Kembaran, di mana para petani kesulitan mencari pekerja untuk membantu proses penanaman dan panen.

Kepala Desa Tambaksari Kidul, Nuryoko Niti Alam, menyampaikan langsung keluhan ini kepada Wakil Bupati Banyumas, Dwi Asih Lintarti. Menurutnya, kebutuhan akan tenaga kerja meningkat signifikan saat musim tanam dan panen, sehingga petani seringkali harus mencari pekerja dari desa lain dengan sistem bergantian.

Regenerasi Petani Mendesak

Wakil Bupati Dwi Asih Lintarti mengakui bahwa minat generasi muda terhadap sektor pertanian semakin menurun. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah terobosan untuk meregenerasi petani dan menjamin keberlanjutan sektor pertanian di Banyumas. Ia mendorong pengembangan komoditas lain seperti hortikultura, buah-buahan, dan sayuran, sebagai upaya untuk menarik minat generasi muda.

Lintarti berharap, kegiatan tanam padi serentak dapat memotivasi para petani, khususnya generasi muda di Banyumas dan seluruh Indonesia, untuk kembali terjun ke dunia pertanian.

Mekanisasi dan Digitalisasi Pertanian

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Banyumas, Jaka Budi Santosa, menegaskan bahwa minimnya tenaga kerja muda merupakan permasalahan utama dalam sektor pertanian di Banyumas. Untuk mengatasi hal ini, Dinpertan-KP mendorong transformasi pertanian menuju mekanisasi dan digitalisasi.

"Tenaga kerja muda sangat langka, jadi kami dorong ke arah mekanisasi. Kami tinggalkan pola-pola lama mengarah ke smart farming. Ini peluang bagi petani muda menjadi petani milenial dengan pendekatan teknologi dan nilai ekonomi tinggi," jelas Jaka.

Upaya ini diharapkan dapat mengubah citra pertanian sebagai sektor yang potensial dan modern, serta menarik minat generasi muda untuk kembali melirik dunia pertanian sebagai pilihan karir yang menjanjikan. Pemerintah Kabupaten Banyumas juga berkomitmen untuk mendukung program-program terkait regenerasi petani, termasuk alokasi anggaran.

Tantangan dan Solusi

Krisis tenaga kerja di sektor pertanian Banyumas menjadi isu yang mendesak untuk segera diatasi. Transformasi pertanian melalui mekanisasi dan digitalisasi, serta pengembangan komoditas lain, diharapkan dapat menjadi solusi untuk menarik minat generasi muda. Dukungan dari pemerintah daerah juga menjadi kunci keberhasilan program regenerasi petani di Banyumas. Masa depan pertanian Banyumas bergantung pada kemampuan untuk mengatasi tantangan ini dan menciptakan generasi petani yang modern dan berdaya saing.