Komik Indonesia 'Bandits of Batavia', 'JITU', dan 'Locust' Siap Merambah Pasar Internasional di Cannes
Tiga komik lokal Indonesia, Bandits of Batavia, JITU, dan Locust, akan unjuk gigi di Festival Film Cannes mendatang. Pemilihan ketiga judul ini didasari oleh kekuatan kultur Indonesia yang kental dan kesesuaiannya dengan segmen pasar di Cannes dan Eropa.
Ketua Umum Ekraf Jakarta, Robby Wahyudi, menjelaskan bahwa festival Cannes lebih condong ke art movie atau art house, sehingga pemilihan komik dengan elemen fantasi dan latar belakang budaya Indonesia menjadi strategi yang tepat. "Kami harus memilih market yang sesuai dan tentunya lebih ke fantasi. Market mereka kan di Eropa dan apa yang dibicarakan dalam komik itu terjadi di negara kita Indonesia, sangat kultural banget," ujarnya.
Berikut adalah ulasan singkat mengenai ketiga komik yang akan dipamerkan:
- Bandits of Batavia: Karya Bryan Valenza dari Beyondtopia ini mengisahkan tentang Si Pitung dan perjuangannya melawan para bandit jahat yang meresahkan desa. Komik bergenre action, crime, thriller ini menjanjikan aksi seru dengan sentuhan magis.
- JITU: Komik yang diterbitkan oleh Caravan Studio dan diwakili oleh Chris Lie ini mengangkat tema organisasi rahasia J.I.T.U., yang terinspirasi dari satuan penembak misterius (Petrus) pada era Orde Baru. Cerita yang ditulis oleh Haryadhi ini mengikuti perjalanan Rudra, seorang pemuda yang terjerat dalam situasi berbahaya.
- Locust: Komik karya Iskandar Salim yang dirilis oleh Kosmik Studio ini berlatar Sumatera Utara pada dekade 1960-an. Komik ini menceritakan tentang sekelompok warga Tionghoa-Indonesia yang mencari perlindungan di perkebunan tembakau, namun tanpa sengaja membangkitkan petaka masa lalu. Locust diwakili oleh Sunny Gho.
Robby Wahyudi menekankan bahwa kultur Indonesia tidak harus selalu ditampilkan secara eksplisit melalui wayang atau batik. Menurutnya, menyelipkan bumbu Indonesia sudah cukup untuk membuat karya tersebut relevan dan menarik bagi pasar internasional. Ia mencontohkan komik Locust yang mengangkat isu keturunan Tionghoa di Sumatera, yang memiliki resonansi dengan pengalaman transkultural di negara lain seperti Brazil.
Selain itu, ia menambahkan bahwa JITU memiliki kedekatan dengan sutradara film, Timo Tjahjanto, sementara Bandits of Batavia menawarkan desain karakter superhero yang menarik.
Dengan perpaduan antara pendalaman kultural dan ekonomi kreatif yang baik, ketiga komik ini diharapkan dapat menjadi IP (Intellectual Property) yang kuat dan sukses di pasar internasional.