Ribuan Peziarah Memadati Basilika Santo Petrus untuk Memberikan Penghormatan Terakhir kepada Paus Fransiskus
Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Rabu (23/4). Sejak saat itu, ribuan peziarah dari berbagai penjuru dunia berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut.
Pada hari pertama persemayaman, Vatikan mencatat kedatangan 19.430 peziarah yang memadati basilika selama hampir sembilan jam. Penghormatan terakhir berlangsung mulai pukul 11.00 hingga 19.45 waktu setempat. Upacara penghormatan dilanjutkan hingga tengah malam dan dimulai kembali pada Kamis pagi waktu setempat.
Menjelang pemakaman Paus yang akan diadakan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, pada Sabtu mendatang, aparat keamanan setempat meningkatkan pengamanan secara signifikan. Keamanan diperketat seiring dengan kedatangan para tokoh agama, petinggi negara, dan umat Katolik dari seluruh dunia.
Para kardinal dari berbagai negara telah tiba di Roma untuk mengikuti upacara pemakaman dan konklaf, sebuah proses pemilihan paus baru secara rahasia.
Garda Swiss, pasukan yang bertanggung jawab atas keamanan Paus, telah bersiaga sejak hari Senin, saat Paus Fransiskus wafat. Selain itu, warga lokal juga akan menghadapi kebijakan karantina wilayah selama beberapa minggu.
Aparat keamanan juga menyiagakan jet tempur dan penembak jitu polisi khusus di atap gedung-gedung di sepanjang Via della Conciliazione, jalan menuju Lapangan Santo Petrus. Zona larangan terbang 24 jam juga diberlakukan di atas kota Roma.
Sejumlah tokoh penting dari berbagai negara dijadwalkan hadir dalam pemakaman Paus Fransiskus, di antaranya:
- Presiden Amerika Serikat
- Presiden Prancis
- Presiden Ukraina
- Presiden Brazil
- Presiden Argentina
- Raja Belgia
- Raja Spanyol
- Pangeran William dari Inggris.
Kehadiran para pemimpin dunia ini menunjukkan penghormatan dan pengakuan atas peran Paus Fransiskus dalam mempromosikan perdamaian dan keadilan di seluruh dunia.