Ekspansi QRIS Berlanjut: China dan Arab Saudi Jadi Target Berikut Setelah Dikritik AS
Ekspansi QRIS Berlanjut: China dan Arab Saudi Jadi Target Berikut
Di tengah sorotan dan kritik dari Amerika Serikat (AS), implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus menunjukkan perkembangan signifikan. Sistem pembayaran digital ini, yang telah merambah berbagai negara di Asia Tenggara, kini membidik pasar yang lebih luas, termasuk China dan Arab Saudi.
Ekspansi QRIS ke berbagai negara merupakan langkah strategis Bank Indonesia (BI) untuk mendorong inklusi keuangan dan memfasilitasi transaksi lintas batas yang lebih efisien. Meskipun mendapat tanggapan negatif dari AS dalam laporan National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers 2025, yang menyoroti potensi hambatan bagi perdagangan digital dan perusahaan AS, BI tetap optimis dengan prospek QRIS.
Perluasan Jaringan dan Fitur Baru
Saat ini, QRIS telah digunakan secara luas di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dalam waktu dekat, Jepang, India, dan Korea Selatan juga akan segera bergabung dalam jaringan QRIS. Rencana ekspansi ke China dan Arab Saudi menunjukkan ambisi BI untuk menjadikan QRIS sebagai sistem pembayaran digital yang diakui secara global.
Selain ekspansi geografis, BI juga terus mengembangkan fitur-fitur baru untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan QRIS. Salah satunya adalah QRIS Tap, yang diluncurkan pada 14 Maret lalu. Fitur ini memungkinkan pembayaran transportasi umum dan layanan lainnya melalui teknologi Near Field Communication (NFC).
QRIS Tap telah diimplementasikan di berbagai moda transportasi di Jakarta, seperti MRT Jakarta, Transjakarta, dan Damri, serta di beberapa rumah sakit, ritel, dan tempat parkir. Hingga 16 April 2025, QRIS Tap telah digunakan oleh jutaan pengguna dan ribuan merchant, dengan volume transaksi yang terus meningkat.
Pertumbuhan Pengguna dan Volume Transaksi
Jumlah merchant yang menggunakan QRIS terus bertambah, didominasi oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Data terbaru menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 38 juta merchant yang telah mengadopsi QRIS, dengan volume transaksi mencapai angka yang signifikan.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa QRIS mengadopsi standar global yang juga diterapkan oleh banyak negara. BI bekerja sama dengan industri dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk membangun sistem QRIS yang sesuai dengan standar internasional dan kebutuhan lokal.
Dengan adopsi standar global dan pengembangan fitur-fitur inovatif, QRIS diharapkan dapat terus mendukung digitalisasi masyarakat Indonesia, memperluas inklusi keuangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Rincian Data Penggunaan QRIS
Berikut adalah rincian data penggunaan QRIS:
- Jumlah Merchant: 38,1 juta (mayoritas UMKM)
- Volume Transaksi: 2,6 miliar transaksi
- Nominal Transaksi: Rp 262,1 triliun
- Pengguna QRIS Tap: 20,8 juta
- Merchant QRIS Tap: 1,44 juta
- Volume Transaksi QRIS Tap: 42,9 juta
- Nominal Transaksi QRIS Tap: Rp 3,24 miliar