Waspadai Kombinasi Makanan Berikut Saat Mengonsumsi Mi Instan
Mi instan, hidangan praktis dan digemari banyak orang, seringkali menjadi pilihan saat waktu atau bahan makanan terbatas. Kenikmatannya pun kerap ditingkatkan dengan menambahkan berbagai topping atau disantap bersama makanan pendamping lainnya. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi mi instan, terutama jika dikombinasikan dengan makanan yang kurang tepat, dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
Sebagai makanan yang tergolong recreational food, mi instan sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Meskipun mengenyangkan, kandungan nutrisi dalam mi instan relatif rendah. Mi instan umumnya terbuat dari tepung terigu, yang merupakan sumber karbohidrat utama. Selain itu, mi instan juga cenderung tinggi kalori, natrium, dan mengandung zat aditif atau pengawet.
Oleh karena itu, kombinasi mi instan dengan makanan tertentu perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat mengonsumsi mi instan, karena berpotensi menimbulkan efek buruk bagi kesehatan:
-
Nasi: Kombinasi mi instan dan nasi mungkin menjadi favorit sebagian orang. Namun, menggabungkan dua sumber karbohidrat utama ini dapat menyebabkan asupan karbohidrat berlebihan. Konsumsi karbohidrat yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, lonjakan kadar gula darah, dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
-
Kerupuk: Kerupuk seringkali menjadi pelengkap yang tak terpisahkan saat menyantap mi instan. Namun, baik mi instan maupun kerupuk sama-sama tinggi karbohidrat, lemak, dan monosodium glutamat (MSG). Kombinasi ini dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang meliputi tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kadar lemak tidak normal, dan resistensi insulin. Sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
-
Kornet dan Keju: Menambahkan kornet dan keju sebagai topping mi instan memang dapat meningkatkan cita rasa. Akan tetapi, kombinasi ini menggabungkan dua jenis makanan olahan yang tinggi lemak dan kalori. Konsumsi makanan olahan secara berlebihan dapat memicu peradangan dalam tubuh dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
Alih-alih mengombinasikan mi instan dengan makanan-makanan yang kurang sehat, sebaiknya tambahkan sumber protein seperti telur, ayam, atau daging sapi, serta sayuran. Penambahan protein dan sayuran dapat meningkatkan nilai gizi mi instan dan menjadikannya hidangan yang lebih seimbang.