Panduan Lengkap Penyusunan Daftar Pustaka untuk Karya Ilmiah
Dalam dunia penulisan karya ilmiah, daftar pustaka memegang peranan krusial. Lebih dari sekadar formalitas, daftar pustaka adalah representasi dari integritas penulis, pengakuan terhadap ide dan penelitian orang lain, serta fondasi yang memungkinkan pembaca untuk menelusuri lebih dalam sumber informasi yang digunakan.
Standarisasi penulisan daftar pustaka menjadi penting untuk memastikan kejelasan, konsistensi, dan kemudahan akses terhadap sumber-sumber yang dirujuk. Format yang terstruktur membantu pembaca mengidentifikasi penulis, tahun publikasi, judul karya, serta detail penerbitan lainnya dengan cepat dan akurat. Panduan ini akan mengupas tuntas ketentuan dan contoh penulisan daftar pustaka yang baik dan benar, merujuk pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan berbagai sumber terpercaya lainnya.
Elemen Esensial dalam Daftar Pustaka
Sebuah entri daftar pustaka yang lengkap idealnya mencakup elemen-elemen berikut secara berurutan:
- Nama Penulis: Ditulis terbalik, dimulai dengan nama belakang diikuti koma (,) dan nama depan.
- Tahun Publikasi: Tahun karya tersebut diterbitkan.
- Judul Karya: Judul buku, artikel jurnal, atau sumber lain yang dirujuk. Judul buku, nama majalah, dan nama surat kabar ditulis dengan huruf miring.
- Kota Penerbit: Kota tempat penerbit berlokasi.
- Nama Penerbit: Nama badan atau lembaga yang menerbitkan karya tersebut.
- Tanggal Akses (untuk sumber daring): Tanggal Anda mengakses sumber daring tersebut.
- Nomor Halaman (jika relevan): Nomor halaman yang dirujuk dari sumber tersebut.
Setiap elemen dipisahkan dengan tanda titik (.), kecuali antara kota dan penerbit yang dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Seluruh entri diakhiri dengan tanda titik (.).
Variasi Penulisan Berdasarkan Sumber
Berikut adalah contoh penulisan daftar pustaka untuk berbagai jenis sumber:
-
Buku:
Adimihardja, Kusnaka. 1992. Kasepuhan Yang Tumbuh di Atas Yang Luruh. Bandung: Tarsito.
Jika penulis lebih dari tiga, cukup tulis nama penulis pertama diikuti "dkk."
Maryanto, Ibnu., dkk. 2007. Nama Daerah Mamalia di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.
-
Jurnal:
Agustini, N. A., & Purnaningsih, N. (2018). Pengaruh komunikasi internal dalam membangun budaya organisasi. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 16(1), 89-108.
-
Sumber Daring (Artikel Website):
Jarmaji. 2025. Melihat Tradisi Arak-arakan Sapi Saat Syawalan di Boyolali. (https://www.detik.com/jateng/budaya/d-7857956/melihat-tradisi-arak-arakan-sapi-saat-syawalan-di-boyolali, diakses 16 April 2025).
-
Skripsi/Tesis/Disertasi:
Febrizal R. 2017. Pengembangan Metode Pengukuran Tingkat Kematangan Buah Jambu Kristal Menggunakan Pengolahan Citra [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Tips Tambahan:
- Urutan Alfabetis: Susun daftar pustaka secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis.
- Spasi: Gunakan spasi tunggal (single space) untuk setiap entri. Jika entri lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya diberi indentasi.
- Konsistensi: Pertahankan format yang konsisten di seluruh daftar pustaka.
- Sumber Ganda dari Penulis yang Sama: Jika Anda memiliki beberapa sumber dari penulis yang sama, urutkan berdasarkan tahun publikasi. Jika tahun publikasinya sama, tambahkan huruf a, b, c, dst. setelah tahun.
- PUEBI: Perhatikan aturan terbaru dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menyusun daftar pustaka yang profesional, akurat, dan mudah diikuti, sehingga meningkatkan kredibilitas karya ilmiah Anda.