Pemprov Jateng Dorong Reaktivasi Status Internasional Bandara Ahmad Yani Guna Pacu Pariwisata
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gencar mengupayakan pengembalian status internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Inisiatif ini digulirkan dengan harapan dapat memacu pertumbuhan sektor pariwisata daerah, khususnya dalam menarik kunjungan wisatawan mancanegara.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengungkapkan bahwa usulan tersebut telah disetujui oleh Pemerintah Pusat. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah forum diskusi yang membahas optimalisasi desentralisasi dan otonomi daerah dalam konteks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah 2025-2029.
"Kita baru mengusulkan kemarin, sudah di-acc," kata Taj Yasin.
Sejak April 2024, Jawa Tengah tidak lagi memiliki bandara berstatus internasional setelah Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo dicabut statusnya oleh pemerintah pusat. Kondisi ini dinilai menghambat upaya mendatangkan wisatawan asing secara langsung ke Jawa Tengah.
Taj Yasin menyoroti tingginya minat wisatawan mancanegara untuk melakukan pendakian gunung di Jawa Tengah. Namun, akibat ketiadaan penerbangan internasional langsung, wisatawan terpaksa masuk melalui bandara di provinsi lain, seperti Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Internasional Juanda Surabaya. Hal ini berdampak pada perekonomian lokal, karena pemandu wisata dan penyedia layanan pendukung lebih banyak berasal dari luar Jawa Tengah.
"Wisatawan asing mendaki gunung di Jawa Tengah itu sudah banyak, tetapi karena bandaranya saat ini turun (status) dari Bandara Internasional Ahmad Yani jadi bandara nasional, sehingga (penerbangan internasional) direct ke Jateng kurang," jelasnya.
Dengan mengembalikan status internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani, diharapkan penerbangan langsung dari dan ke luar negeri dapat kembali beroperasi. Hal ini akan memudahkan akses bagi wisatawan mancanegara dan meningkatkan daya saing pariwisata Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Taj Yasin menekankan bahwa reaktivasi status internasional bandara ini tidak hanya akan meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat Jawa Tengah. Dengan demikian, manfaat ekonomi dari sektor pariwisata dapat dirasakan secara lebih luas oleh masyarakat lokal.
Pemprov Jateng berharap langkah ini dapat segera direalisasikan agar dapat menarik tenaga kerja di Jawa Tengah.