Bayi 16 Bulan di Samarinda Hadapi Operasi Keempat Akibat Komplikasi Infeksi Otak
Seorang bayi berusia 16 bulan di Samarinda, Kalimantan Timur, tengah berjuang melawan infeksi otak serius yang berdampak pada penglihatan dan kemampuan motoriknya. Bayi malang tersebut saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) setelah sebelumnya menjalani tiga kali tindakan operasi sejak Februari 2024.
Naning, ibunda sang bayi, mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi buah hatinya yang belum menunjukkan perbaikan signifikan pasca-operasi. Pihak keluarga berharap operasi keempat yang dijadwalkan pada hari Kamis dapat membawa perubahan positif. Meskipun demikian, Naning menyampaikan apresiasi atas upaya tim medis RSUD AWS yang telah memberikan perawatan intensif. Sempat terjadi kesalahpahaman antara keluarga dan pihak rumah sakit terkait kelanjutan perawatan, namun masalah tersebut telah diselesaikan dengan baik.
Plt Direktur RSUD AWS, dr. Indah Puspitasari, menjelaskan bahwa pasien dirujuk dari RS Hermina dengan kondisi kompleks akibat kelainan jantung bawaan. Komplikasi dari kelainan jantung tersebut menyebabkan infeksi paru-paru yang kemudian menyebar hingga ke otak, menimbulkan penumpukan cairan dan abses. Tim medis RSUD AWS telah melakukan serangkaian tindakan bedah, termasuk pemasangan selang untuk drainase cairan otak. Sempat muncul dugaan selang drainase mengalami malfungsi, namun setelah evaluasi, kondisi pasien menunjukkan perbaikan. Hasil CT-scan terbaru menunjukkan penurunan jumlah abses di otak dan cairan drainase mulai normal kembali. Pihak rumah sakit terus melakukan pemantauan ketat sebelum memutuskan untuk melanjutkan operasi keempat.
Anggota DPRD Samarinda, Adnan Faridhan, turut memberikan perhatian terhadap kasus ini. Ia mengapresiasi keterbukaan pihak rumah sakit dalam memberikan informasi kepada keluarga pasien. Adnan menekankan pentingnya peningkatan komunikasi antara tenaga medis dan keluarga pasien, mengingat RSUD AWS sebagai rumah sakit rujukan provinsi memiliki beban kerja yang tinggi. Ia juga meluruskan kesalahpahaman terkait isu pasien 'diusir' dari rumah sakit, yang disebabkan oleh miskomunikasi antara keluarga dan tenaga medis. Adnan berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas Kesehatan setempat dapat memberikan dukungan lebih kepada RSUD AWS, termasuk peningkatan fasilitas, penambahan tenaga kesehatan, dan pelatihan komunikasi bagi petugas medis.
Berikut adalah daftar tindakan yang telah dilakukan:
- Tiga Operasi
- Pemasangan Selang Drainase Cairan Otak
- CT-Scan Rutin
- Perawatan Intensif
Legislator tersebut juga menambahkan, penanganan pasien tidak hanya membutuhkan tindakan medis, tetapi juga sentuhan kemanusiaan. Keluarga pasien berada dalam kondisi psikologis yang berat, sehingga pendekatan yang empatik dari tenaga medis sangat dibutuhkan.