Paris Berkabung: Menara Eiffel Gelap Gulita Sebagai Penghormatan Terakhir untuk Paus Fransiskus

Paris diliputi suasana duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, ikon kota, Menara Eiffel, dipadamkan lampunya pada Senin (21/4/2025) pukul 23.30 waktu setempat. Langkah simbolis ini menjadi bagian dari serangkaian upacara penghormatan yang diselenggarakan di seluruh ibu kota Prancis.

Menara Eiffel, yang menjulang setinggi 324 meter, menjadi saksi bisu kesedihan mendalam yang dirasakan warga Paris dan umat Katolik di seluruh dunia. Pemadaman lampu selama beberapa menit itu menjadi simbol berkabung atas meninggalnya pemimpin spiritual yang dikenal karena pesan-pesan damai dan kemanusiaannya. Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, sebelumnya telah mengumumkan rencana pemadaman ini sebagai bagian dari penghormatan resmi yang berlangsung sepanjang hari.

"Kesedihan yang mendalam," ungkap Wali Kota Hidalgo. "Sejak tahun 2013, Paus Fransiskus tak henti-hentinya menyampaikan pesan universal tentang solidaritas, perdamaian, dan kemanusiaan."

Selain pemadaman lampu Menara Eiffel, Katedral Notre-Dame de Paris juga menjadi pusat kegiatan penghormatan. Sebuah misa khusus digelar pada Senin siang, diikuti dengan pembunyian lonceng sebanyak 88 kali, sebagai simbol usia Paus Fransiskus. Sebagai bentuk penghormatan lebih lanjut, Wali Kota Hidalgo mengusulkan pemberian nama "Fransiskus" untuk beberapa lokasi penting di kota, termasuk Alun-alun Yohanes Paulus II.

Penghormatan ini menggemakan momen serupa ketika Menara Eiffel dipadamkan untuk menghormati Ratu Elizabeth II, menunjukkan solidaritas lintas negara dan agama dalam momen-momen berkabung global. Wafatnya Paus Fransiskus meninggalkan kekosongan besar, namun warisan pesan-pesan damai dan kemanusiaannya akan terus dikenang dan diinspirasi.