Permintaan Tinggi Picu Kelangkaan Emas Batangan di Jakarta

Lonjakan permintaan emas batangan oleh masyarakat Jabodetabek, terutama pasca-libur Lebaran, menyebabkan kelangkaan stok di berbagai pusat penjualan. Kondisi ini terpantau di butik-butik Logam Mulia Antam, Galeri24, hingga toko-toko emas di Cikini Gold Center (CGC), Jakarta Pusat.

Nissa, perwakilan Sales Marketing Galeri24 di Salemba, Jakarta Pusat, mengungkapkan bahwa peningkatan signifikan dalam pembelian emas batangan terjadi sejak dua minggu terakhir. "Setelah Lebaran, Galeri 24 mengalami lonjakan permintaan yang luar biasa. Antrean pembeli mencapai lebih dari 100 orang," ujarnya.

Pada minggu pertama setelah libur Lebaran, tepatnya mulai tanggal 8 April, total penjualan emas batangan di butik Galeri24 mencapai sekitar 4 kilogram per hari. Meskipun harga emas mengalami kenaikan, minat masyarakat untuk berinvestasi pada logam mulia ini tetap tinggi. Pada minggu berikutnya, total pembelian masih berada di angka 3 kilogram per hari, kemudian sedikit menurun menjadi 2 kilogram per hari di minggu ketiga akibat stok yang semakin menipis.

"Stok emas dari berbagai merek, termasuk Antam dan Galeri24, sangat terbatas. Sementara itu, permintaan dari masyarakat terus meningkat. Bisa dibilang saat ini terjadi kelangkaan stok," jelas Nissa.

Kondisi serupa juga terjadi di Cikini Gold Center. Rofa, seorang penjaga toko emas, membenarkan adanya peningkatan permintaan emas batangan setelah libur Lebaran. "Permintaan meningkat, menyebabkan stok emas semakin menipis, terutama untuk produk Antam dengan logo MIND ID atau 'redmark'," katanya.

Ia menambahkan bahwa meskipun beberapa varian emas masih tersedia, jumlahnya tidak sebanyak biasanya. "Emas Antam redmark terbaru kosong, tetapi model lain seperti Retro Antam masih ada. Kami menawarkan alternatif tersebut kepada pelanggan," ujar Rofa.

Kelangkaan stok juga dirasakan di butik-butik Logam Mulia (LM) Antam, seperti di Pulogadung, Jakarta Timur. Banyak calon pembeli yang datang sejak pagi hari bahkan tidak kebagian nomor antrean karena kuota yang terbatas.

Deden, seorang calon pembeli, mengaku sudah dua hari berturut-turut mencoba membeli emas Antam di butik Pulogadung, namun selalu gagal mendapatkan nomor antrean. "Sudah dua kali saya datang, tadi hampir kehabisan kuota. Kemarin kuota hanya sampai 75, hari ini sampai 200. Saya dapat nomor 75, sudah datang sejak subuh," ungkapnya.

Rusni, pengunjung lain, juga mengalami kesulitan serupa. Ia telah berusaha membeli emas batangan sejak hari Senin, namun selalu gagal mendapatkan nomor antrean. "Saya sudah tiga hari ke sini, belum berhasil membeli. Hari ini dapat antrean 136, semoga masih kebagian, karena tadi diumumkan pecahan 10 gram sudah habis," tuturnya.

Kondisi kelangkaan ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas sebagai aset lindung nilai, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.