Pura Shanta Citta Bhuwana: Oase Spiritual Hindu Bali Pertama di Belanda

Sebuah tonggak sejarah bagi umat Hindu Bali di Eropa akan segera diukir. Pada tanggal 3 Mei 2025, Pura Shanta Citta Bhuwana, pura Hindu Bali pertama di Belanda, akan diresmikan di Taman Indonesia, Kallenkote. Kehadiran pura ini menjadi simbol keteguhan dan identitas komunitas Bali di perantauan.

Pura Shanta Citta Bhuwana bukan sekadar bangunan fisik, melainkan perwujudan filosofi mendalam. Nama tersebut, yang dipilih dengan cermat, berasal dari bahasa Sanskerta. Shanta berarti damai, Citta merepresentasikan pikiran atau kesadaran, dan Bhuwana adalah dunia atau alam semesta. Secara keseluruhan, nama ini bermakna “tempat suci untuk mencapai ketenangan pikiran dan spiritual”.

Simbol Komunitas dan Keterhubungan

Pembangunan pura ini merupakan hasil swadaya dan kerja keras komunitas Bali di Belanda. Dimulai pada awal tahun 2024, pembangunannya menggunakan batu hitam khas Karangasem, Bali, yang secara simbolis menghubungkan pura dengan tanah leluhur. Lebih dari sekadar tempat ibadah, Pura Shanta Citta Bhuwana diharapkan menjadi pusat keseimbangan spiritual, ruang untuk melepas rindu kampung halaman, dan wadah untuk menjalin harmoni dalam keberagaman.

Upacara Sakral dan Festival Bali

Peresmian pura akan dilakukan melalui serangkaian upacara adat yang sakral, yaitu Melaspas (penyucian) dan Ngenteg Linggih (pengukuhan). Upacara ini akan dipimpin oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa dari Bali, seorang tokoh spiritual terkemuka. Kehadiran Gubernur Bali, I Wayan Koster, juga direncanakan sebagai wujud dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian budaya Bali di mancanegara.

Upacara ini akan menegaskan bahwa pura bukan hanya struktur fisik, tetapi juga rumah bagi nilai-nilai spiritual, tempat untuk berdoa, mencari berkah, dan merefleksikan makna kehidupan. Nilai-nilai luhur Hindu Bali akan dihidupkan dan dipraktikkan di tempat ini, menjadi sumber inspirasi dan pedoman bagi komunitas Bali di Belanda.

Sebagai bagian dari perayaan peresmian, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag akan menyelenggarakan Festival Bali selama delapan hari, mulai dari 27 April hingga 4 Mei 2025. Taman Indonesia Kallenkote akan bertransformasi menjadi miniatur Bali, menampilkan beragam pertunjukan budaya, lokakarya kerajinan dan keagamaan, pemutaran film dokumenter, dan hidangan kuliner khas Bali. Para pengunjung akan berkesempatan untuk:

  • Menyaksikan tarian dan musik gamelan Bali yang memukau.
  • Belajar membuat canang sari, persembahan tradisional Bali.
  • Mencicipi hidangan otentik Bali, seperti sate lilit, lawar, dan sambal matah.

Festival ini akan menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Bali kepada masyarakat Belanda dan mempererat tali persaudaraan antar budaya. Pura Shanta Citta Bhuwana dan Festival Bali diharapkan menjadi pusat kegiatan komunitas Hindu Bali di Belanda dan daya tarik wisata budaya yang unik di Eropa.