Waktu Berbuka Puasa di Sinjai dan Sekitarnya: 7 Maret 2025, serta Anjuran Sunnah dalam Berbuka

Waktu Berbuka Puasa di Sinjai dan Sekitarnya: 7 Maret 2025, serta Anjuran Sunnah dalam Berbuka

Puasa Ramadan, ibadah yang penuh berkah, telah memasuki hari-hari penuh hikmah. Bagi umat Muslim di Sinjai dan sekitarnya, mengetahui waktu berbuka puasa menjadi hal yang penting untuk mengatur ibadah dan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan perhitungan astronomi, jadwal imsakiyah untuk wilayah Sinjai dan sekitarnya pada Sabtu, 7 Maret 2025, adalah sebagai berikut:

  • Imsak: 04.40 WITA
  • Subuh: 04.50 WITA
  • Dzuhur: 12.13 WITA
  • Ashar: 15.13 WITA
  • Maghrib (Berbuka Puasa): 18.18 WITA
  • Isya: 19.27 WITA

Oleh karena itu, waktu berbuka puasa di Sinjai dan sekitarnya pada Sabtu, 7 Maret 2025, adalah pukul 18.18 WITA. Penting untuk diingat bahwa waktu ini merupakan perkiraan dan dapat sedikit berbeda berdasarkan lokasi geografis yang spesifik.

Selain mengetahui waktu berbuka, memahami adab berbuka puasa sesuai sunnah Rasulullah SAW juga merupakan hal yang penting untuk menambah keberkahan ibadah. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menyegerakan berbuka ketika waktu telah tiba. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah yang berbunyi: "Allah SWT telah berfirman, 'Hamba-hamba-Ku yang lebih Aku cintai ialah mereka yang paling segera berbukanya.'" (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah). Anjuran ini menekankan pentingnya tidak menunda-nunda berbuka dan mensyukuri karunia Allah SWT.

Dalam praktiknya, adab berbuka puasa sesuai sunnah Rasulullah SAW meliputi beberapa hal penting, antara lain:

  1. Menyegerakan Berbuka: Segera berbuka puasa saat adzan Maghrib berkumandang. Hadits riwayat Bukhari Muslim menyebutkan, "(Kondisi) manusia selalu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan iftar (berbuka puasa)."

  2. Berbuka dengan Kurma atau Air: Jika tersedia, dianjurkan berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka cukup dengan air. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi yang menjelaskan kebiasaan Rasulullah SAW berbuka dengan kurma atau air. Ini menunjukkan kesederhanaan dan kepatuhan pada tuntunan agama.

  3. Menghindari Berlebihan dalam Makan: Berbuka puasa bukan berarti harus langsung menyantap berbagai macam makanan dalam jumlah banyak. Rasulullah SAW mengajarkan untuk makan secukupnya dan menghindari sikap berlebihan yang dapat menyebabkan malas beribadah dan kesehatan terganggu. Menjaga kesederhanaan dalam berbuka merupakan bagian dari menjaga kesucian ibadah puasa.

Dengan memahami waktu berbuka puasa dan mengamalkan adab-adab yang dianjurkan, diharapkan ibadah puasa kita menjadi lebih bermakna dan penuh keberkahan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua. Semoga informasi ini bermanfaat bagi umat Muslim di Sinjai dan sekitarnya.