Terjerat Skandal Korupsi Timah Ratusan Triliun, Bagaimana Prospek Saham TINS?

Dampak Skandal Korupsi Timah Terhadap Saham PT Timah Tbk

Kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah yang melibatkan PT Timah Tbk (TINS) periode 2015-2022, dengan kerugian negara yang fantastis mencapai Rp 300 triliun, telah menimbulkan dampak signifikan terhadap kinerja saham perusahaan. Pada perdagangan sesi I Rabu (23/4), saham TINS terpantau mengalami penurunan sebesar 2,34% ke level Rp 1.045 per saham, dengan pergerakan harga antara Rp 1.040 hingga Rp 1.095.

Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat, menilai bahwa skandal korupsi ini menjadi faktor utama yang membuat saham TINS kurang menarik bagi sebagian investor. Meskipun demikian, Teguh menekankan bahwa investor lebih fokus pada kinerja keuangan perusahaan daripada sekadar kasus korupsi. Tercatat, TINS mengalami kerugian bersih sebesar Rp 449,67 miliar pada tahun 2023, meskipun berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,19 triliun pada tahun 2024. Menurut Teguh, masalah utama TINS adalah kerugian yang seringkali dialami perusahaan.

"Poinnya bukan di korupsinya karena BUMN lain juga banyak korupsi, tapi karena perusahaannya sering rugi," ujar Teguh.

Padahal, Indonesia merupakan salah satu produsen timah terbesar di dunia. Seharusnya, bisnis timah dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Namun, kenyataannya, TINS justru sering mengalami kerugian.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TINS telah mengalami penurunan sebesar 3,65% sepanjang tahun 2025 (year-to-date) dan terkoreksi 0,48% dalam satu tahun terakhir. Terungkapnya kasus korupsi ini diharapkan menjadi momentum bagi pembenahan operasional dan kinerja keuangan perusahaan.

Teguh berharap bahwa pengungkapan mega korupsi ini menjadi langkah awal untuk membersihkan perusahaan, meskipun tidak ada jaminan bahwa praktik korupsi tidak akan terulang di masa depan. Kejaksaan Agung (Kejagung) masih terus mendalami kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah tahun 2015-2022. Hingga saat ini, sudah ada 23 tersangka yang terlibat, termasuk nama-nama yang menjadi sorotan publik, seperti Harvey Moeis.

Analisis dan Prospek ke Depan

Skandal korupsi yang menjerat PT Timah Tbk telah menimbulkan keraguan di kalangan investor. Meskipun perusahaan telah mencatatkan laba pada tahun 2024, namun kerugian yang dialami pada tahun sebelumnya, serta citra negatif akibat korupsi, menjadi pertimbangan penting bagi investor. Pembenahan internal dan peningkatan kinerja keuangan menjadi kunci utama untuk memulihkan kepercayaan investor dan meningkatkan nilai saham TINS di masa depan.

Kejaksaan Agung terus melakukan penyidikan terkait kasus korupsi yang melibatkan PT Timah Tbk. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas korupsi dan menegakkan hukum. Proses hukum yang transparan dan adil diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku korupsi dan mendorong perbaikan tata kelola perusahaan BUMN. Investor akan terus memantau perkembangan kasus ini dan dampaknya terhadap kinerja PT Timah Tbk.