Pergerakan Rupiah: Analisis Kurs Jual Beli di Lima Bank Utama Indonesia
Fluktuasi Rupiah dan Dinamika Kurs di Bank-Bank Besar
Nilai tukar rupiah menunjukkan pergerakan yang dinamis terhadap dollar AS pada hari Kamis, 24 April 2025. Data terkini menunjukkan adanya pelemahan tipis pada nilai rupiah di pasar spot. Per pukul 09.34 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.881 per dollar AS, mengalami penurunan sebesar 10 poin atau 0,06 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang berada di Rp 16.871 per dollar AS.
Analis pasar uang dari PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, memberikan pandangannya mengenai situasi ini. Menurutnya, sentimen pasar saat ini cenderung lebih positif dibandingkan hari sebelumnya. Indeks saham di beberapa negara Asia menunjukkan penguatan, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia juga ditutup menguat pada hari sebelumnya. Tjendra memperkirakan bahwa rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS hingga mencapai level 16.800, dengan potensi resistensi di kisaran 16.880. Namun, ia juga menyoroti proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang direvisi lebih rendah oleh Bank Indonesia sebagai faktor yang dapat memberikan sentimen negatif terhadap rupiah dan menghambat penguatan lebih lanjut.
Bank Indonesia melalui kurs tengah Jisdor mencatat nilai tukar rupiah pada hari Rabu, 23 April 2025, berada di level Rp 16.880 per dollar AS. Angka ini menunjukkan pelemahan dibandingkan dengan posisi hari Selasa, 22 April 2025, yang berada di level Rp 16.862 per dollar AS.
Berikut adalah pantauan kurs jual dan beli dollar AS di lima bank besar di Indonesia pada hari ini:
- BRI: Jual Rp 16.898, Beli Rp 16.873
- Bank Mandiri: Jual Rp 16.880, Beli Rp 16.850
- BNI: Jual Rp 16.893, Beli Rp 16.873
- BCA: Jual Rp 16.895, Beli Rp 16.875
- CIMB Niaga: Jual Rp 16.897, Beli Rp 16.872
Kurs jual menunjukkan harga di mana bank menjual dollar AS, sementara kurs beli menunjukkan harga di mana bank membeli dollar AS dari nasabah.
Pergerakan nilai tukar rupiah sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun luar negeri. Sentimen pasar global, kebijakan moneter Bank Indonesia, dan kondisi ekonomi domestik merupakan beberapa faktor kunci yang memengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang.