Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Erupsi Lima Kali dalam Semalam
Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mencatatkan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada Kamis (24/04/2025). Gunung api aktif ini mengalami serangkaian erupsi yang terpantau sejak dini hari hingga pagi hari.
Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, tercatat lima kali erupsi yang terjadi antara pukul 00.00 hingga 09.00 WIB. Erupsi pertama terjadi pada pukul 01.32 WIB, ditandai dengan letusan kolom abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak kawah. Kolom abu tebal ini terpantau condong ke arah barat daya.
Erupsi berikutnya terjadi pada pukul 06.03 WIB, dengan intensitas yang sama namun dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter, juga mengarah ke barat daya. Tiga erupsi susulan kemudian terjadi secara berurutan pada pukul 07.28, 07.49, dan 08.28 WIB, masing-masing dengan tinggi letusan mencapai 600 meter.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 24 April 2025 pukul 06.03 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak," ujar Ghufron Alwi, petugas PPGA Semeru, dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai catatan, pada hari sebelumnya, Selasa (23/4/2025), PPGA Semeru mencatat 38 kali erupsi selama periode 24 jam. Namun, sebagian dari erupsi tersebut tidak dapat teramati secara visual karena kondisi cuaca berkabut yang menutupi puncak gunung.
Menanggapi peningkatan aktivitas ini, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada level II atau waspada. Meskipun demikian, ia mengimbau masyarakat untuk menjauhi zona berbahaya yang telah ditetapkan.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak. Selain itu, aktivitas juga dilarang dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar Gunung Semeru juga menjadi perhatian, dengan curah hujan yang tinggi meningkatkan risiko banjir lahar. Yudhi Cahyono mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.