Perjuangan Anak di Bandung: Merawat Jenazah Ayah yang Wafat Akibat Tumor Paru-paru di Kontrakan

Di sebuah kontrakan sederhana di Kampung Cikandang, Desa Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kisah pilu seorang anak berusia 13 tahun, R, menjadi sorotan. Ayahnya, yang menderita tumor paru-paru, menghembuskan nafas terakhir di kontrakan tersebut, meninggalkan R seorang diri untuk sementara waktu.

Kisah ini mencuat ke publik setelah video yang diunggah di media sosial memperlihatkan R dengan setia menemani jenazah ayahnya. Unggahan tersebut menyentuh hati banyak orang dan memicu gelombang simpati serta bantuan dari berbagai pihak. Eka Prasetia Santana, warga setempat yang juga pemilik akun TikTok yang mengunggah video tersebut, menjelaskan bahwa almarhum telah lama berjuang melawan tumor paru-paru. Bahkan, almarhum sempat menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit di Bandung, termasuk Rumah Sakit Paru-Paru Cimbuleuit.

Menurut keterangan Eka, ayah dan anak ini baru menghuni kontrakan di Kampung Cikandang sekitar satu minggu. Sebelumnya, mereka tinggal di Kampung Sindangsari, tempat almarhum terdaftar sebagai penduduk. Kepergian almarhum terjadi pada hari Minggu sekitar pukul 16.00 WIB, ketika ia sedang beristirahat di samping putranya. Mengetahui ayahnya telah meninggal dunia, R memberitahukan kejadian tersebut kepada warga sekitar yang kemudian dengan sigap membantu mengurus jenazah.

Warga Kampung Cikandang dan Kampung Sindangsari bergotong royong untuk memandikan dan menyolatkan jenazah, sambil berusaha mencari informasi mengenai keluarga almarhum. R menyebutkan bahwa keluarganya berada di Limbangan, Kabupaten Garut. Setelah beberapa jam, sekitar pukul 20.00 WIB, keluarga almarhum tiba di kontrakan. Setelah berdiskusi, disepakati bahwa jenazah akan dimakamkan pada hari Senin di Kampung Sindangsari, tempat almarhum berdomisili.

Kejadian ini juga menarik perhatian pemerintah daerah. Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, bahkan menyempatkan diri untuk datang langsung ke kontrakan tempat jenazah disemayamkan pada malam hari. Setelah pemakaman, R kini tinggal bersama ibunya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Keluarga memilih untuk tidak memberikan keterangan lebih lanjut kepada media terkait peristiwa ini.

Berikut adalah kronologi kejadian:

  • Almarhum meninggal dunia pada Minggu, 20 April 2025, sekitar pukul 16.00 WIB.
  • Warga sekitar membantu mengurus jenazah.
  • Keluarga almarhum tiba sekitar pukul 20.00 WIB.
  • Jenazah dimakamkan pada Senin, 21 April 2025, pukul 09.00 WIB di Kampung Sindangsari.
  • Wakil Bupati Garut mengunjungi kontrakan tempat jenazah disemayamkan.

Kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian sosial dan gotong royong dalam menghadapi kesulitan. Perhatian dan bantuan yang diberikan oleh warga sekitar kepada R dan keluarganya menunjukkan bahwa semangat kebersamaan masih kuat di masyarakat.