Indonesia Siap Hadapi Tarif Impor AS dengan Kekuatan Sendiri

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia akan mengambil sikap proaktif dalam menghadapi pemberlakuan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS). Beliau menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia tidak akan tunduk pada tekanan atau bergantung pada belas kasihan pihak lain dalam menghadapi tantangan ekonomi global ini.

"Kita tidak akan pernah menyerah. Kita tidak akan pernah berlutut, kita tidak akan pernah mengemis. Kita tidak akan pernah meminta-minta (belas) kasihan orang lain. Tidak perlu dikasihani, Bangsa Indonesia tidak perlu dikasihani," ujar Presiden Prabowo, menekankan tekad bangsa untuk mandiri dan berdaya.

Presiden menyampaikan pandangan ini dengan keyakinan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan dan menggerakkan ekonomi dengan kekuatan internal. Beliau menekankan bahwa pemerintah akan menghormati ketentuan tarif yang diberlakukan, sambil terus berupaya melakukan perundingan yang konstruktif.

"Kita sekarang punya kemampuan. Kita akan menggerakkan ekonomi dengan kekuatan kita sendiri. Kita tidak akan memaki-maki negara lain. Kita dihantam tarif berapa-pun, berunding, akan negosiasi, kita hormati," kata Prabowo.

Pernyataan ini muncul setelah pertemuan Presiden Prabowo dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi, di mana isu tarif impor juga menjadi salah satu topik pembahasan. Presiden menjelaskan bahwa pemerintah masih menunggu laporan dari tim negosiasi yang saat ini berada di Washington DC, dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sebelumnya, pemerintah AS mengumumkan pemberlakuan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk-produk Indonesia. Namun, implementasi tarif ini ditunda selama 90 hari untuk memberikan kesempatan bagi kedua negara untuk melakukan negosiasi lebih lanjut.

Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia akan menghadapi situasi ini dengan sikap yang tenang dan percaya diri. Pemerintah akan terus berupaya untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan melalui dialog dan negosiasi yang konstruktif. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi kepentingan nasional di tengah dinamika perdagangan global yang terus berubah.