Kinerja Keuangan Unilever Indonesia di Kuartal I 2025: Laba Bersih Capai Rp 1,23 Triliun di Tengah Penurunan Penjualan Tahunan

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan kinerja keuangan mereka untuk kuartal pertama tahun 2025, dengan laba bersih tercatat sebesar Rp 1,23 triliun. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sebesar 14,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,44 triliun, perusahaan mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 244,7% dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2024.

Dari sisi pendapatan, penjualan bersih UNVR mencapai Rp 9,46 triliun pada kuartal I-2025, mengalami penurunan sebesar 6,09% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 10,07 triliun. Penjualan domestik menjadi kontributor utama dengan Rp 9,14 triliun, turun dari Rp 9,79 triliun. Sementara itu, segmen ekspor mengalami peningkatan menjadi Rp 322 miliar dari sebelumnya Rp 286,45 miliar.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Benjie Yap, menyampaikan bahwa meskipun kinerja kuartal pertama tahun ini masih menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan positif secara kuartalan, baik dari sisi penjualan maupun profitabilitas.

"Kinerja ini merupakan hasil dari inisiatif yang terarah dan tepat sasaran yang kami lakukan untuk mengatasi berbagai tantangan operasional," ujar Benjie Yap dalam keterangan resminya.

Beberapa inisiatif yang telah dilakukan oleh Unilever Indonesia termasuk:

  • Pengurangan stok pelanggan
  • Stablisasi harga pada kanal penjualan
  • Peningkatan profitabilitas mitra distributor
  • Peningkatan layanan pelanggan

Langkah-langkah ini bertujuan untuk menciptakan fondasi yang lebih kokoh untuk pertumbuhan di masa depan.

Untuk memperkuat merek dan portofolio produk, Unilever Indonesia menerapkan tiga strategi utama:

  1. Mendorong Pertumbuhan di Berbagai Kategori: Perusahaan berfokus pada penguatan merek inti dan ekspansi portofolio produk. Pada kuartal pertama, beberapa merek utama seperti Clear, Sunlight, dan Royco di-relaunch dengan pendekatan baru dalam strategi 6P (Product, Price, Place, Promotion, Preposition, dan Pack).
  2. Menjangkau Semua Segmen Konsumen: Unilever Indonesia meluncurkan berbagai inovasi produk untuk memperluas jangkauan portofolio ke seluruh segmen pasar. Di segmen bawah, Rinso hadir dengan kemasan baru yang lebih terjangkau. Di segmen premium, peluncuran produk baru meliputi Dove Pro-Ceramide Serum Body Wash, LUX Peaceful Galaxy, dan Close up White Now.
  3. Mengoptimalkan Momentum Strategis: Perusahaan memanfaatkan momen-momen penting seperti hari raya untuk menarik pengguna baru dan meningkatkan konsumsi.

Prioritas utama perusahaan saat ini adalah memperkuat keunggulan merek-merek inti melalui investasi berkelanjutan, peningkatan alokasi untuk belanja digital, perluasan distribusi, serta peningkatan cakupan dan kualitas toko. Selain itu, Unilever Indonesia juga berupaya untuk menjalankan program efisiensi biaya secara menyeluruh untuk menjaga marjin laba kotor.

"Kami meyakini bahwa langkah-langkah strategis ini akan membentuk fondasi yang lebih kokoh untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab," pungkas Benjie Yap.