Huayou Group Pimpin Investasi Skala Besar dalam Proyek Baterai Kendaraan Listrik Indonesia

Indonesia menarik investasi signifikan dari Huayou Group, sebuah perusahaan terkemuka asal Tiongkok, untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di tanah air. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan P Roeslani, mengungkapkan bahwa komitmen investasi dari Huayou mencapai 8,6 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 145,2 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.880 per dolar AS).

Investasi besar ini hadir sebagai pengganti rencana investasi sebelumnya dari LG dan beberapa perusahaan Korea Selatan yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari proyek tersebut. Rosan menegaskan bahwa nilai investasi sebesar 8,6 miliar dolar AS ini adalah angka yang pasti dan akan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan ambisi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri baterai EV global.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Nurul Ichwan, memberikan rincian lebih lanjut mengenai struktur investasi. Ia menjelaskan bahwa LG dan perusahaan Korea Selatan lainnya telah menyelesaikan tahap pertama kerjasama (JV) dengan nilai sekitar 1,1 hingga 1,2 miliar dolar AS. Investasi ini telah diimplementasikan dalam pengembangan sel baterai. Oleh karena itu, angka 9,8 miliar dolar AS dikurangi dengan investasi yang sudah berjalan, sehingga menghasilkan komitmen investasi baru sebesar 8,6 miliar dolar AS yang akan dipimpin oleh Huayou.

Ichwan juga menekankan bahwa Huayou tidak akan beroperasi sendiri dalam proyek ini. Pemerintah Indonesia akan mengajak perusahaan lain untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem baterai EV secara keseluruhan. Meskipun demikian, Huayou diharapkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam hampir seluruh rantai nilai baterai listrik.

"Belum tentu seluruhnya dari Huwayou. Artinya (ada) Huwayou dan pengganti LG lainnya, itu nanti akan investasi (total) di angka 8,6 miliar dollar AS," kata Ichwan, mengisyaratkan bahwa investasi total sebesar 8,6 miliar dolar AS akan berasal dari Huayou dan mitra-mitra lainnya yang akan bergabung dalam proyek ini.

Investasi dari Huayou dan potensi mitra lainnya ini akan menjadi angin segar bagi pengembangan industri baterai EV di Indonesia. Dengan sumber daya nikel yang melimpah dan dukungan pemerintah yang kuat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi baterai EV yang kompetitif di pasar global. Investasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, dan mempercepat transisi menuju energi bersih di Indonesia.