BI dan Kemenkeu Jalin Komunikasi Intensif dengan Investor AS di Tengah Gejolak Pasar Global Akibat Kebijakan Tarif

Pimpinan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) aktif menjalin komunikasi dengan para investor global di Amerika Serikat (AS) untuk meredam kekhawatiran pasar terkait dampak kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh pemerintah AS. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap dinamika arus modal asing yang keluar dari Indonesia.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa pertemuan dengan investor di New York dan Washington D.C. bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai kondisi perekonomian Indonesia dan faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan modal asing. Ia menekankan bahwa kebijakan tarif AS menjadi pemicu utama net outflow, mendorong investor untuk mencari aset dan negara yang dianggap lebih aman (safe haven).

Warjiyo menambahkan bahwa sebelum pengumuman kebijakan tarif, Indonesia mencatat net inflow investasi portofolio sebesar US$1,6 miliar hingga akhir Maret 2025. Namun, sejak awal April, terjadi perubahan signifikan dengan net outflow mencapai US$2,8 miliar.

Berikut data arus modal asing:

  • Awal tahun 2025 hingga akhir Maret 2025: Net inflow US$1,6 miliar
  • 2 April hingga 21 April 2025: Net outflow US$2,8 miliar

Ia menjelaskan bahwa perubahan ini bukan semata-mata disebabkan oleh imbal hasil investasi di Indonesia, melainkan lebih dipengaruhi oleh meningkatnya kehati-hatian (risk appetite) investor global. Kondisi ini mendorong mereka untuk menarik modal dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, dan mengalihkannya ke aset yang dianggap lebih stabil, seperti obligasi pemerintah di negara-negara maju dan emas.

Langkah-langkah yang diambil oleh BI dan Kemenkeu menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor di tengah ketidakpastian global. Komunikasi yang efektif dengan para investor diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif dari kebijakan tarif dan mempertahankan aliran modal yang sehat ke Indonesia.