Tugu di IKN Nusantara Gunakan Teks Dummy, Otorita Akui Kesalahan Desain
Pemerintah mengakui adanya kesalahan desain pada sebuah tugu yang terletak di Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN). Tugu tersebut menampilkan teks "Lorem Ipsum", yang memicu kebingungan di kalangan warganet.
"Lorem ipsum dolor sit amet", yang sering ditemukan dalam desain tata letak, adalah teks pengisi standar yang telah digunakan secara luas di industri percetakan dan desain grafis. Teks ini berfungsi sebagai placeholder untuk konten yang sebenarnya, memungkinkan desainer untuk fokus pada aspek visual dari tata letak tanpa terganggu oleh isi teks yang sebenarnya.
Menurut Lipsum.com, penggunaan "Lorem Ipsum" telah populer sejak tahun 1960-an. Asal usulnya dapat ditelusuri kembali ke literatur Latin klasik yang ditulis oleh Marcus Tullius Cicero pada tahun 45 SM. Teks ini dipilih karena distribusinya yang relatif merata dari huruf, bukan karena maknanya, sehingga tidak mengganggu pandangan pembaca.
Fungsi utama "Lorem Ipsum" adalah untuk mempertahankan fokus pada tata letak desain. Susunan hurufnya yang merata membantu menghindari gangguan yang mungkin timbul jika menggunakan teks yang bermakna. Teks ini terus digunakan selama lebih dari 2.000 tahun karena efektivitasnya dalam membantu desainer memvisualisasikan tampilan akhir suatu produk.
Bimo Adi Nursanthyasto, Sekretaris Otorita IKN (OIKN), menjelaskan bahwa tugu yang menampilkan "Lorem Ipsum" tersebut sebenarnya belum dibuka untuk umum. Ia mengakui bahwa kesalahan tersebut berasal dari tim desain. Lokasi tugu tersebut masih ditutup dan dalam tahap penyelesaian. Pernyataan ini disampaikan setelah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI di Jakarta Pusat pada hari Selasa (22/4).
Teks lengkap "Lorem Ipsum" yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.
Terjemahan bebas dari teks di atas adalah:
Demikian pula, tidak adakah orang yang mencintai atau mengejar atau ingin mengalami penderitaan, bukan semata-mata karena penderitaan itu sendiri, tetapi karena sesekali terjadi keadaan di mana susah-payah dan penderitaan dapat memberikan kepadanya kesenangan yang besar. Sebagai contoh sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya? Tetapi siapakah yang berhak untuk mencari kesalahan pada diri orang yang memilih untuk menikmati kesenangan yang tidak menimbulkan akibat-akibat yang mengganggu, atau orang yang menghindari penderitaan yang tidak menghasilkan kesenangan?
Insiden ini menyoroti pentingnya ketelitian dalam proses desain dan perlunya verifikasi akhir sebelum suatu proyek dipublikasikan atau dibuka untuk umum. Otorita IKN diharapkan dapat segera memperbaiki kesalahan tersebut dan memastikan bahwa semua elemen desain di IKN mencerminkan standar kualitas yang tinggi.