Prabowo Subianto Ungkap Terobosan Pertanian Indonesia kepada Perdana Menteri Fiji

markdown Dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Prabowo Subianto memaparkan kemajuan signifikan sektor pertanian Indonesia kepada Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka. Fokus utama pembicaraan adalah upaya Indonesia mencapai swasembada pangan melalui inovasi teknologi dan pengembangan varietas unggul.

Prabowo menekankan bahwa dalam enam bulan terakhir, Indonesia telah mencatat peningkatan produksi pangan yang signifikan. Hal ini merupakan hasil dari strategi pemerintah untuk memperkuat fondasi pertanian nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. "Kami ingin sepenuhnya mandiri dalam hal pangan dan syukurlah kami melihat kemajuan yang sangat kuat dan menjanjikan. Bahkan dalam enam bulan pertama pemerintahan saya, produksi telah meningkat ke tingkat yang sangat tinggi," ujarnya.

Salah satu terobosan yang dipamerkan adalah pengembangan varietas kedelai unggul yang mampu menghasilkan 2,5 ton per hektare, meningkat lebih dari dua kali lipat dari produktivitas sebelumnya yang hanya 1,2 ton per hektare. Selain itu, Indonesia juga sedang berupaya mengembangkan varietas gandum yang cocok ditanam di iklim tropis, sebuah langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor gandum.

Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia telah mengembangkan teknologi untuk mengubah lahan rawa yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan pertanian yang subur. Teknologi ini diharapkan dapat membuka potensi lahan baru untuk produksi pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Pengembangan bibit padi dan jagung juga menjadi perhatian pemerintah. Upaya penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk menghasilkan varietas yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki hasil panen yang lebih tinggi. Dengan inovasi ini, Indonesia optimis dapat mencapai swasembada pangan dan menjadi pemain kunci dalam sektor pertanian global.