Bali Siapkan Tiga Sekolah Rakyat Berasrama untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah Provinsi Bali tengah mempersiapkan pendirian tiga Sekolah Rakyat yang berlokasi di Kabupaten Karangasem, Tabanan, dan Bangli. Inisiatif ini ditujukan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan berprestasi di wilayah tersebut.

Sekolah Rakyat ini akan menyediakan fasilitas asrama secara gratis bagi seluruh siswa. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, menjelaskan bahwa sasaran utama program ini adalah anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan keluarga miskin dengan prestasi akademik yang menonjol. Syaratnya, mereka memiliki kemauan untuk belajar, meraih nilai bagus, dan mendapatkan izin dari orang tua untuk tinggal di asrama.

"Seluruh siswa akan diasramakan," tegas Luh Ayu Aryani, menekankan pentingnya lingkungan belajar yang kondusif dan terawasi bagi perkembangan siswa.

Di Kabupaten Karangasem, terdapat dua opsi lokasi yang sedang dipertimbangkan. Pertama, mengalihkan fungsi SMKN 2 Kecamatan Kubu menjadi Sekolah Rakyat. Opsi kedua adalah membangun gedung baru di lahan milik Pemprov Bali yang berdekatan dengan SMKN 2 Kubu. Pertimbangan ini muncul karena jumlah siswa di SMKN 2 Kubu saat ini minim, sehingga dikhawatirkan tidak akan mendapatkan siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026.

Sekolah Rakyat di Karangasem direncanakan akan menampung 18 rombongan belajar untuk siswa SD, 9 rombongan belajar untuk siswa SMP, dan 9 rombongan belajar untuk siswa SMA.

Untuk lokasi di Kabupaten Bangli, Pemerintah Kabupaten Bangli mengusulkan lokasi secara mandiri ke Kementerian Sosial. Sementara itu, lokasi di Kabupaten Tabanan akan memanfaatkan Balai Sentra Mahatmiya di Desa Kediri, yang saat ini telah membuka tiga kelas untuk siswa SMP.

Luh Ayu Aryani menjelaskan bahwa pemilihan tiga wilayah ini didasarkan pada kriteria utama, yaitu ketersediaan lahan dan tingginya angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Namun, ia belum dapat memastikan kapan operasional Sekolah Rakyat ini akan dimulai, karena masih diperlukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah pusat terkait target penerimaan siswa dan kurikulum yang akan diterapkan.

"Intinya bagaimana kita bisa memutus rantai kemiskinan dan lebih sejahtera keluarga dan menginspirasi teman-temannya di desa. Jadi memutus rantai kemiskinan di desa," ujarnya, menegaskan tujuan utama dari program ini.

Inisiatif Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Sebagai tahap awal, sekolah dengan model berasrama ini akan dibangun di 53 lokasi di seluruh Indonesia.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial telah mengoordinasikan rencana pembangunan Sekolah Rakyat ini, meminta dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia dalam hal penyediaan lahan, perizinan, serta penyiapan guru dan tenaga pendidik.