BPJS Kesehatan Dorong Masyarakat Proaktif Deteksi Dini Risiko Jantung dan Stroke
BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini berbagai penyakit kronis. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menekankan bahwa pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah langkah krusial dalam mencegah komplikasi penyakit dan menekan biaya perawatan.
Menurut Ghufron, deteksi dini penyakit akan meningkatkan peluang kesembuhan pasien. Ia menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan berfokus pada Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), termasuk pembiayaan pengobatan. Namun, ia menekankan pentingnya promosi dan pencegahan penyakit. Dengan deteksi dini, masyarakat dapat memanfaatkan layanan pemeriksaan gratis yang disediakan BPJS Kesehatan dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Ghufron juga menyoroti pentingnya pemanfaatan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah berjalan. Selain itu, BPJS Kesehatan menyediakan layanan skrining kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengisi kuesioner untuk mengidentifikasi potensi risiko kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Sistem akan memberikan rekomendasi berdasarkan tingkat risiko yang terdeteksi, memungkinkan individu untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Masyarakat dapat melakukan pengecekan setiap saat.
Sayangnya, Ghufron mengakui bahwa tingkat pemanfaatan program skrining ini masih rendah. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2025, sekitar 6 juta orang telah memanfaatkan skrining kesehatan melalui Mobile JKN. Sejak tahun 2021, total pengguna fitur ini mencapai 44 juta orang. Ghufron berharap angka ini dapat terus meningkat seiring dengan sosialisasi yang lebih intensif.
Lebih lanjut, Ghufron menjelaskan bahwa beban penyakit tertinggi saat ini meliputi kanker, penyakit jantung, stroke, thalasemia, dan gagal ginjal. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan gratis sebagai upaya preventif untuk mengurangi beban penyakit tersebut.