Investigasi Dugaan Korupsi Jembatan Way Bungur: Proyek Mangkrak yang Merugikan Masyarakat Lampung Timur

Penyelidikan Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Way Bungur Dimulai

Kejaksaan Negeri Lampung Timur telah memulai penyelidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan Jembatan Way Bungur. Proyek infrastruktur yang menghubungkan Desa Kali Pasir dengan Desa Tanjung Tirto di Kecamatan Way Bungur ini, telah terbengkalai selama satu dekade, sejak pertama kali dianggarkan pada tahun 2014-2015.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Lampung Timur, M. Rony, mengkonfirmasi bahwa status kasus ini telah ditingkatkan menjadi penyidikan setelah jembatan tersebut ambruk pada Desember 2024. Tim penyidik telah diterjunkan ke lapangan untuk mengumpulkan bukti dan keterangan terkait penyebab mangkraknya proyek yang vital bagi mobilitas warga setempat.

Pemeriksaan Saksi dan Audit Kerugian Negara

Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik untuk mengungkap fakta-fakta terkait proyek Jembatan Way Bungur. Selain itu, Kejaksaan Negeri Lampung Timur juga tengah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Lampung untuk menghitung kerugian negara yang diakibatkan oleh proyek yang tidak kunjung selesai ini.

Proyek Jembatan Way Bungur ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung dan APBD Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2014-2015. Pada periode tersebut, Provinsi Lampung dipimpin oleh Gubernur Ridho Ficardo dan Kabupaten Lampung Timur dipimpin oleh Chusnunia Chalim.

Anggaran Proyek yang Berulang dan Kondisi Jembatan yang Memprihatinkan

Proyek pembangunan Jembatan Way Bungur telah mengalami tiga kali penganggaran dengan total dana yang mencapai lebih dari Rp 20 miliar. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur kembali mengalokasikan anggaran untuk proyek ini pada tahun 2020-2022, di bawah kepemimpinan Bupati Dawam Rahardjo, yang saat ini tengah ditahan atas dugaan kasus korupsi terkait pembangunan kawasan gerbang rumah dinas. Namun, hingga tahun 2025, jembatan tersebut belum juga rampung. Kondisi fisik jembatan saat ini hanya berupa tiang-tiang penyangga dan sebagian kecil badan jalan.

Dampak Sosial dan Reaksi Masyarakat

Mangkraknya pembangunan Jembatan Way Bungur telah menimbulkan dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat setempat. Para siswa sekolah terpaksa menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai, seperti yang terekam dalam video viral di media sosial pada awal tahun 2025. Video tersebut memperlihatkan puluhan siswa mengantre dengan sepeda motor mereka di tepi sungai untuk naik ke perahu, sebagai satu-satunya cara untuk mencapai sekolah. Kondisi ini mencerminkan betapa pentingnya jembatan ini bagi aksesibilitas dan kelancaran aktivitas warga, khususnya para pelajar.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu desakan agar pihak berwenang segera menuntaskan penyelidikan dan mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kerugian negara dan dampak sosial yang ditimbulkan.