Surabaya Mengangkat Teh sebagai Simbol Rasa, Budaya, dan Kebersamaan dalam Sebuah Acara Eksklusif

Surabaya Memadukan Tradisi dan Inovasi Lewat Secangkir Teh

Surabaya, Jawa Timur - Teh, yang dulunya sekadar minuman penghangat di pagi hari atau teman setia di kala senja, kini bertransformasi menjadi lebih dari itu. Di Surabaya, teh menjelma menjadi medium bercerita yang kaya akan makna, mencerminkan budaya, rasa, dan kebersamaan. Hal ini terungkap dalam sebuah acara bertajuk “Tea Tasting & Mixology” yang diselenggarakan di Hotel Ciputra World Surabaya.

Acara ini menampilkan teh bukan hanya sebagai minuman biasa, melainkan sebagai bagian dari eksplorasi rasa dan estetika kuliner, yang menggabungkan tradisi dengan sentuhan inovasi modern. I Ketut Yudasena, General Manager PT David Roy Indonesia, mengamati adanya tren peningkatan minat terhadap teh di kalangan masyarakat Indonesia.

"Saat ini, kita melihat tren di kalangan sosialita yang semakin menggemari teh. Jika dulu wine pairing populer di era 1990-an, sekarang kita melihat banyak kreasi makanan yang menggunakan teh sebagai bahan utama, seperti saus teh, es krim, dan green tea," jelas Yudasena.

Acara “Tea Tasting & Mixology” menawarkan pengalaman yang unik melalui konsep tea pairing. Lima jenis canapés, terdiri dari dua hidangan gurih dan tiga hidangan manis, dirancang khusus untuk dipadukan dengan berbagai jenis teh. Tujuan utama dari pairing ini adalah untuk menciptakan pengalaman yang memanjakan indra dan membangkitkan perasaan.

Menurut Jeffry Febrianto, General Manager Hotel Ciputra World Surabaya, acara ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar mencicipi teh. "Kami ingin memberikan lebih dari sekadar pengalaman minum teh. Kami ingin menciptakan ruang untuk edukasi, ekspresi, dan apresiasi terhadap budaya, serta semangat Kartini dalam gaya hidup modern," ujarnya.

Momen puncak acara ini adalah ketika para peserta diajak untuk secara langsung merasakan pairing antara makanan dan teh. Chef Adam memperkenalkan kombinasi creamed sausage vol au vent dengan strawberry tea, yang menghadirkan sensasi rasa yang tak terduga. "Saya ingin setiap peserta mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam menikmati teh, karena setiap orang dapat menemukan rasa yang unik. Selain rasa panas dan tawar dari teh, akan ada sensasi baru yang muncul," kata Chef Adam, sembari menyajikan cheese and pesto in shooter dengan peach tea, menciptakan harmoni antara rasa gurih dan segar dalam satu gigitan.

Chef Ferdiansyah menghadirkan matcha opera cake yang dipadukan dengan caramel tea, menggabungkan sentuhan Prancis dan Jepang dalam harmoni rasa yang memikat. Selain itu, ia juga menyajikan banana cake yang dilengkapi dengan peppermint tea, menciptakan transisi rasa dari manis dan gurih menuju kesegaran mint.

Pengalaman ini tidak hanya berfokus pada rasa semata. Ada seni tersendiri dalam menikmatinya. Eliawati Erly, Vice President PT David Roy Indonesia, memandu para peserta untuk memahami keunikan proses ini. Ia menyarankan agar para peserta menggigit kue terlebih dahulu, kemudian menyeruput teh untuk menciptakan sinergi rasa di dalam mulut.

"Setiap sensasi yang dirasakan oleh penikmat teh adalah unik dan personal. Tidak ada benar atau salah dalam hal ini. Setiap orang memiliki preferensi rasa masing-masing. Proses cleansing the palate akan berbeda-beda bagi setiap individu, dan kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap peserta," pungkas Eliawati.

Berikut adalah daftar canapés dan tea pairing yang disajikan:

  • Creamed sausage vol au vent - Strawberry tea
  • Cheese and pesto in shooter - Peach tea
  • Matcha opera cake - Caramel tea
  • Banana cake - Peppermint tea