Program Makan Bergizi Gratis di Kotagede Ditangguhkan, Isu Administrasi Mencuat
Penangguhan Program Makan Bergizi Gratis di Kotagede Yogyakarta
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah berjalan di beberapa sekolah di wilayah Kotagede, Yogyakarta, dilaporkan mengalami penangguhan sementara. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, yang menyebutkan bahwa untuk jenjang SMA/SMK, baru satu sekolah yang secara resmi menghentikan implementasi program tersebut.
"Untuk SMK Kasihan dan SMK 4 masih berjalan. Iya (SMA 5) berhenti, yang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kotagede," ungkap Suhirman, memberikan klarifikasi terkait status program MBG di berbagai sekolah.
Suhirman menduga bahwa penangguhan program ini disebabkan oleh masalah administrasi yang perlu diselesaikan. "Kemungkinan administrasi, pihak sekolah menginformasikan ke kami kalau sementara berhenti dulu," imbuhnya.
Cakupan Sekolah yang Terpengaruh
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kotagede sendiri mencakup 12 sekolah, termasuk di antaranya SMA Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 9 Yogyakarta. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa program MBG di sekolah-sekolah ini sudah tidak berjalan sejak menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 9 Yogyakarta, Wahidi, membenarkan bahwa sekolahnya terakhir kali menerima layanan MBG pada tanggal 20 Maret 2025. "Kita terakhir difasilitasi tanggal 20 Maret pas sebelum Lebaran," jelasnya.
Wahidi memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program MBG selama bulan puasa Ramadan. Ia bahkan menyebutkan bahwa SMP Negeri 9 Yogyakarta mendapatkan suplai lebih awal untuk mendukung kegiatan pesantren kilat. "Puasa masih jalan termasuk pelayanan juga bagus. Kebetulan kami ada pesantren kilat dan itu disuplai. Kami malah didahulukan di pondok pesantren," tuturnya.
Menanti Arahan dari Pusat
Menurut informasi yang disampaikan oleh Wahidi, pihak SPPG Kotagede menyatakan bahwa penangguhan program MBG ini bersifat sementara. Langkah ini diambil sambil menunggu arahan lebih lanjut dari Badan Gizi Nasional (BGN). Pernyataan tersebut seolah menegaskan adanya instruksi yang belum diterima untuk kelanjutan program ini.
"Untuk saat ini kami sudah tidak bertanggung jawab penuh di SPPG Kotagede sampai menunggu penugasan dari BGN pusat," pungkasnya, mengutip pengumuman dari SPPG Kotagede.