Penataan Kabel Udara Jakarta Selatan Capai 82 Persen, Rano Karno Soroti Keamanan dan Estetika Kota

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menata infrastruktur kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, baru-baru ini meninjau perkembangan proyek Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Proyek ini merupakan upaya strategis untuk memindahkan kabel udara ke bawah tanah, dengan tujuan utama menciptakan lingkungan kota yang lebih rapi, aman, dan tertata.

Dalam kunjungannya, Rano Karno menekankan bahwa proyek SJUT bukan hanya sekadar pemindahan kabel. Lebih dari itu, ini adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta. Dengan menyingkirkan kabel-kabel yang semrawut di udara, visual kota akan menjadi lebih bersih dan estetis. Selain itu, yang terpenting adalah peningkatan keamanan publik. Rano Karno menyinggung insiden kecelakaan fatal yang disebabkan oleh kabel udara yang tidak terawat beberapa tahun lalu. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena korban kecelakaan tersebut kini telah pulih dan bahkan berkesempatan untuk magang di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Mungkin teman-teman pernah dengar, dulu pernah terjadi kecelakaan yang cukup fatal. Tapi Alhamdulillah, anak yang dulu celaka sekarang ikut magang bersama kami dan mudah-mudahan bisa segera sembuh," kata Rano Karno.

Proyek SJUT di Jakarta Selatan saat ini telah mencapai progres yang signifikan. Rano Karno melaporkan bahwa sekitar 82 persen pekerjaan telah rampung di 10 ruas jalan utama. Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi yang erat antara Pemprov DKI Jakarta dan 64 operator telekomunikasi yang telah bersedia memindahkan jaringan kabel mereka ke bawah tanah. Upaya ini mencakup penataan sekitar 25 kilometer jaringan kabel di jalan-jalan utama seperti:

  • Mampang Prapatan
  • Tendean
  • Senopati
  • Suryo
  • Walter Monginsidi
  • Cikajang
  • Gunawarman
  • Pattimura
  • Trunojoyo
  • Sultan Hasanuddin

Rano Karno menjelaskan bahwa pemindahan kabel ke bawah tanah tidak hanya meningkatkan estetika kota, tetapi juga mempermudah proses perawatan dan meningkatkan keamanan jaringan. Dengan jaringan kabel yang tersembunyi di bawah tanah, risiko gangguan dan kerusakan akibat faktor eksternal seperti cuaca buruk atau vandalisme dapat diminimalkan.

Total panjang kabel udara di Jakarta diperkirakan mencapai 6.500 kilometer. Rano Karno berharap agar proyek SJUT dapat terus dilanjutkan secara konsisten oleh seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta. Ia meyakini bahwa upaya ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kenyamanan dan pelayanan kepada masyarakat Jakarta.

"Ini juga dalam rangka mempercantik kota Jakarta, kenyamanan dan pelayanan kepada masyarakat," pungkasnya.