IHSG Terkoreksi, Rupiah Tertekan di Tengah Sentimen Pasar Regional
Volatilitas Warnai Perdagangan, IHSG Berakhir di Zona Merah
Perdagangan saham pada hari Kamis (24/4/2025) diwarnai dengan volatilitas yang cukup tinggi, yang menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengakhiri sesi di zona merah. Setelah sempat menunjukkan optimisme di awal perdagangan dengan upaya menembus level 6.700, IHSG justru berbalik arah dan tertekan hingga penutupan.
IHSG ditutup pada level 6.613,47, mengalami penurunan sebesar 20,89 poin atau setara dengan 0,32 persen. Sepanjang sesi perdagangan, indeks saham utama ini bergerak fluktuatif, dengan titik tertinggi sempat menyentuh 6.697,90 sebelum akhirnya terperosok ke level terendah 6.585,45.
Secara keseluruhan, data perdagangan menunjukkan bahwa jumlah saham yang mengalami penurunan (274 saham) lebih sedikit dibandingkan dengan saham yang berhasil mencatatkan kenaikan (327 saham). Namun, tekanan dari beberapa saham berkapitalisasi besar (big caps) mampu menyeret IHSG ke zona negatif. Sebanyak 203 saham tercatat stagnan.
Nilai transaksi yang terjadi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 12,82 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 19,90 miliar saham.
Sektor yang Menekan dan Menopang IHSG
Beberapa saham yang menjadi top losers dan memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan IHSG antara lain:
- Bank Central Asia (BCA): Turun 2,58 persen ke level Rp 8.500.
- Astra International (ASII): Turun 1,04 persen ke level Rp 4.770.
- Kalbe Farma (KLBF): Turun 3,12 persen ke level Rp 1.240.
Di sisi lain, terdapat beberapa saham yang berhasil mencatatkan kenaikan dan menahan penurunan IHSG lebih dalam, yaitu:
- Unilever Indonesia (UNVR): Naik 4,91 persen ke level Rp 1.495.
- AKR Corporindo (AKRA): Naik 5,73 persen ke level Rp 1.200.
- Indosat (ISAT): Naik 6,92 persen ke level Rp 1.855.
Sentimen Pasar Regional Bervariasi
Pergerakan pasar saham di kawasan Asia juga menunjukkan variasi. Beberapa indeks saham berhasil mencatatkan kenaikan, sementara yang lain mengalami penurunan.
- Shanghai Komposit: Naik 0,03 persen ke level 3.297,29.
- Nikkei 225: Naik 0,49 persen ke level 35.039,10.
- Strait Times: Naik 0,09 persen ke level 3.835,361.
- Hang Seng: Turun 0,74 persen ke level 21.909,75.
Rupiah Tertekan Tipis Terhadap Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot juga mengalami tekanan pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 16.872 per dolar AS, melemah tipis sebesar 0,01 persen atau 1 poin dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.
Sementara itu, kurs tengah Jisdor menunjukkan nilai tukar rupiah berada pada level Rp 16.884 per dolar AS, juga melemah dibandingkan dengan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.880 per dolar AS.