Paradoks AC Milan: Dominasi Derby Kontras dengan Inkonsistensi di Liga
AC Milan menunjukkan performa yang kontras musim ini, menampilkan dominasi yang mencolok dalam Derby della Madonnina melawan Inter Milan, namun kesulitan untuk mempertahankan konsistensi di kompetisi lain, khususnya di Serie A.
Kemenangan telak 3-0 atas Inter Milan di leg kedua semifinal Coppa Italia, yang memastikan tempat mereka di final dengan agregat 4-1, menjadi bukti kemampuan Milan untuk tampil gemilang dalam pertandingan-pertandingan besar. Luka Jovic menjadi bintang dalam pertandingan tersebut, mencetak dua gol yang menginspirasi kemenangan Rossoneri, sementara Tijjani Reijnders menambahkan gol ketiga untuk memastikan tempat mereka di partai puncak. Kemenangan ini semakin memperkuat catatan superioritas Milan atas rival sekotanya dalam lima pertemuan terakhir di semua kompetisi domestik musim 2024/2025, dengan tiga kemenangan yang diraih dari juara bertahan Serie A itu. Selama periode tersebut, Rossoneri berhasil mencetak 10 gol dan hanya kebobolan 5 gol.
Berikut adalah rekapitulasi pertemuan AC Milan vs Inter Milan di musim 2024/2025:
- Pertandingan 1: AC Milan [Skor] Inter Milan
- Pertandingan 2: AC Milan [Skor] Inter Milan
- Pertandingan 3: AC Milan [Skor] Inter Milan
Namun, performa apik Milan saat menghadapi Inter Milan tidak tercermin dalam pertandingan-pertandingan lain di Serie A. Inkonsistensi ini membuat mereka kesulitan untuk bersaing di papan atas klasemen. Saat ini, pasukan Sergio Conceicao terpuruk di peringkat kesembilan klasemen sementara, dengan hanya meraih 14 kemenangan dari 33 pertandingan yang telah dimainkan dan menelan 10 kekalahan.
Alex Jimenez, pemain tengah Milan, mengakui adanya perbedaan dalam performa timnya saat menghadapi Inter Milan dibandingkan dengan tim-tim lain. "Memang benar kami tampak bermain dengan berbeda daripada saat kami memainkan pertandingan yang lain. Namun, itu juga wajar sih," ujarnya kepada TeleLombardia.
Lebih lanjut, Jimenez menyatakan keyakinannya bahwa timnya memiliki kualitas untuk memenangkan pertandingan melawan tim manapun. "Kurasa setelah pertandingan ini kami harus maju ke depan dan memenangi semua pertandingan yang masih kurang. Hari ini kita melihat bahwa kami punya kualitas dan bisa menang melawan tim manapun."
Di final Coppa Italia, AC Milan akan menghadapi pemenang antara Empoli dan Bologna. Terakhir kali Milan meraih gelar juara Coppa Italia adalah pada musim 2002/2003, saat masih dikapteni oleh Paolo Maldini. Para penggemar Rossoneri tentu berharap tim kesayangan mereka dapat mengulangi kesuksesan tersebut dan mengakhiri penantian panjang untuk meraih trofi Coppa Italia.