Kabupaten Bandung Proaktif: Layanan Keliling Perekaman E-KTP Sasar Kelompok Rentan

Pemerintah Kabupaten Bandung terus berupaya meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan bagi seluruh warganya. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung secara aktif menggelar program jemput bola untuk perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP), khususnya bagi kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan penyandang disabilitas.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memastikan setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap layanan publik, termasuk identitas kependudukan yang sah. Kepala Disdukcapil Kabupaten Bandung, Yudi Abdurahman, menjelaskan bahwa program jemput bola ini dilaksanakan secara rutin dengan mengunjungi berbagai desa di seluruh wilayah Kabupaten Bandung. Selain itu, Disdukcapil juga telah lama menjalankan program Kampung Tertib Administrasi (Aminduk) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam tertib administrasi kependudukan.

Dalam kegiatan jemput bola dan program Aminduk, Disdukcapil tidak hanya melakukan perekaman E-KTP bagi kelompok rentan, tetapi juga memberikan layanan perbaikan data pada Kartu Keluarga (KK), pencetakan KTP di tempat, serta penerbitan akta kelahiran dan akta kematian. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang komprehensif dan terpadu kepada masyarakat.

"Kami menggabungkan kegiatan Aminduk dan perekaman E-KTP untuk disabilitas, lansia, dan ODGJ," ujar Yudi Abdurahman. Meskipun program serupa sering diadakan di tingkat desa atau kecamatan, Yudi menekankan pentingnya pengecekan langsung ke lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat secara lebih efektif. Kegiatan ini biasanya dilakukan tiga hingga empat kali dalam sebulan.

Respons positif dari masyarakat terhadap program Aminduk mendorong pemerintah daerah untuk mempertimbangkan peningkatan status program ini menjadi sebuah lembaga tersendiri. "Terakhir kami melakukan tertib Aminduk, masyarakat kadang kala ada perubahan di KK-nya. Jadi, kami layani dalam sebulan itu tiga RW sekaligus," ungkap Yudi.

Yudi menyadari bahwa meskipun tren digitalisasi semakin meluas, masih banyak warga Kabupaten Bandung yang belum familiar dengan teknologi. Oleh karena itu, Disdukcapil tetap mengutamakan pelayanan langsung ke lapangan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. "Meskipun sudah tren digital, tetap melakukan pengecekan ke lapangan karena itu paling penting. Di kami kondisinya ada yang paham dengan digital, ada yang belum. Kami lakukan on the spot langsung ke RW," jelasnya.

Dengan adanya program jemput bola dan Aminduk, diharapkan seluruh warga Kabupaten Bandung, termasuk kelompok rentan, dapat memiliki identitas kependudukan yang sah dan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan publik lainnya. Pemerintah Kabupaten Bandung terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh warganya, tanpa terkecuali.