Habib Bahar bin Smith Serukan Persatuan Umat di Tengah Polemik Nasional

Pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Habib Bahar bin Smith, menyampaikan pesan penting mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah berbagai isu yang berpotensi memecah belah bangsa. Seruan ini muncul seiring dengan polemik yang melibatkan Muhammad Fuad Riyadi atau yang lebih dikenal sebagai Gus Fuad Plered terkait pernyataannya mengenai Habib Idrus bin Salim Al Jufri (Guru Tua).

Habib Bahar bin Smith menekankan bahwa perbedaan suku, agama, ras, bahkan perbedaan mazhab dan nasab seharusnya tidak menjadi penghalang bagi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan sebangsa) dan Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim). "Jangan sampai kita terpecah belah," tegas Habib Bahar. "Mari kita bangun Indonesia bersama-sama," lanjutnya, menyerukan kolaborasi untuk kemajuan bangsa.

Pernyataan Habib Bahar ini menjadi relevan mengingat kontroversi yang dipicu oleh Gus Fuad, yang diduga melakukan penghinaan terhadap Habib Idrus bin Salim Al Jufri, seorang tokoh ulama kharismatik dari Sulawesi Tengah. Gus Fuad sendiri dikenal sebagai salah satu pihak yang menentang pengusulan Guru Tua sebagai pahlawan nasional. Meskipun Gus Fuad telah memberikan klarifikasi bahwa pernyataannya tidak ditujukan untuk menghina pribadi Habib Idrus bin Salim Al Jufri, melainkan sebagai kritik terhadap upaya sekelompok orang yang dianggapnya melakukan siasat untuk meloloskan Guru Tua sebagai pahlawan nasional tanpa memenuhi persyaratan yang berlaku, isu ini telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Dalam konteks tersebut, Habib Bahar mengingatkan seluruh umat Islam bahwa mereka adalah saudara. Ia berharap polemik yang terjadi dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk saling mengevaluasi diri dan menjaga adab dalam perbedaan pendapat. "Sesama umat Islam harus saling menguatkan, bukan menjatuhkan," pesannya. Habib Bahar juga menekankan bahwa musuh sejati umat bukanlah sesama muslim, melainkan kebodohan, kemiskinan spiritual, dan hilangnya kasih sayang di antara sesama manusia. Ia mengajak seluruh umat untuk fokus pada upaya memerangi masalah-masalah tersebut demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.