Popularitas Stroberi Korea Melonjak: Fakta Menarik di Balik Rasa Manis dan Kualitas Unggul

Demam Stroberi Korea: Fenomena yang Melanda Asia Tenggara

Stroberi Korea tengah menjadi primadona di pasar buah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buah ini digemari karena rasa manisnya yang khas dan teksturnya yang juicy. Popularitasnya bahkan mengubah lanskap perdagangan di beberapa tempat, seperti Seoul's Mangwon Market yang dulunya hanya menjual tteokbokki dan hotteok, kini dipenuhi pedagang stroberi yang melayani antrean panjang wisatawan.

Lonjakan popularitas ini tercermin dalam data ekspor. Menurut Statistics Korea, nilai ekspor stroberi meningkat lebih dari dua kali lipat dalam delapan tahun terakhir, dari USD 32 juta pada 2016 menjadi USD 69 juta pada 2024. Angka ini menempatkan stroberi sebagai komoditas pertanian segar ekspor terbesar ketiga Korea Selatan, setelah paprika dan pir. Negara-negara Asia Tenggara, seperti Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Hong Kong, menjadi pasar utama stroberi Korea.

Mengungkap Rahasia Stroberi Korea: Asal-Usul, Varietas, dan Keunggulan

Sejarah dan Evolusi Varietas

Stroberi pertama kali masuk ke Korea melalui Jepang pada awal abad ke-20. Namun, budidaya stroberi secara luas baru dimulai pada tahun 1960-an. Pada awalnya, stroberi dikenal dengan nama yangttalgi, yang berarti 'stroberi barat'. Penggunaan rumah kaca pada tahun 1980-an merevolusi produksi stroberi, membuatnya tersedia sepanjang musim dingin.

Keragaman Varietas Lokal

Dahulu, pasar stroberi Korea didominasi oleh varietas Jepang, Yukbo dan Janghee. Namun, sejak diperkenalkannya varietas Seolhyang oleh badan penelitian stroberi di Nonsan, lanskap stroberi Korea berubah secara signifikan. Seolhyang, varietas lokal dengan keseimbangan rasa manis dan asam yang pas serta ketahanan terhadap hama, menjadi sangat populer. Kini, Korea telah mengembangkan sekitar 18 varietas lokal, termasuk Keumsil, Jukhyang, Maehyang, Kingsberry, Mary Queen, Arihyang, dan Mannyeonseol.

Setiap varietas menawarkan karakteristik unik:

  • Jukhyang: Dikenal karena rasa manisnya yang paling kuat dan teksturnya yang padat.
  • Maehyang dan Keumsil: Juga memiliki rasa manis yang tinggi.
  • Arihyang: Menarik perhatian karena ukurannya yang besar.
  • Kingsberry: Memiliki tingkat keasaman tertinggi.
  • Mannyeonseol: Varietas stroberi putih yang unik.

Keunggulan Stroberi Korea

Stroberi Korea memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan stroberi impor. Ukurannya umumnya lebih kecil, warnanya lebih merah cerah, dan rasanya lebih manis. Stroberi Korea paling nikmat disantap segar.

Para ahli mengungkapkan bahwa rasa manis stroberi Korea berasal dari metode budidaya di rumah kaca. Petani sering menggunakan sistem hidroponik, yang memungkinkan pengendalian suhu, kelembapan, dan nutrisi secara presisi. Berbeda dengan stroberi yang ditanam di lahan terbuka, rasa dan tekstur stroberi rumah kaca lebih konsisten.

Tips Memilih dan Menyimpan Stroberi Korea

Saat membeli stroberi Korea, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Pilih stroberi yang berbentuk hati, berwarna merah merata, dan mengilap.
  • Pastikan tangkainya segar dan hijau.

Sebelum dikonsumsi, stroberi sebaiknya dibersihkan untuk menghilangkan residu antijamur. Rendam stroberi sebentar dalam air dengan tangkai masih menempel, lalu bilas di bawah air mengalir selama 30 detik. Buang tangkai sebelum dimakan.

Untuk penyimpanan, hindari wadah kedap udara. Simpan stroberi dalam wadah yang memungkinkan sirkulasi udara, seperti kotak atau keranjang, dan letakkan di kulkas pada suhu 1-5 derajat Celsius. Stroberi sebaiknya tidak disimpan lebih dari seminggu.