Residivis Lapas Cebongan Kembali Berulah, Sopir Taksi Online di Klaten Jadi Korban Kekerasan
Aparat kepolisian berhasil mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan yang menimpa seorang pengemudi taksi online di wilayah Klaten, Jawa Tengah. Ironisnya, pelaku utama berinisial LS, ternyata adalah seorang residivis yang belum lama menghirup udara bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, mengungkapkan bahwa LS merupakan warga Sleman, Yogyakarta. Sebelumnya, LS mendekam di Lapas Cebongan atas kasus pencurian. "Tersangka LS merupakan warga Sleman, Yogyakarta, dan baru tahun lalu keluar dari Lapas Cebongan. Ia adalah pelaku tindak pidana pencurian," jelas Iptu Taufik di Klaten, Kamis (24/4/2025).
Berdasarkan hasil penyelidikan, LS berperan sebagai otak sekaligus eksekutor dalam aksi keji tersebut. Ia tega menggorok leher korban yang merupakan warga Kepanjen, Delanggu, menggunakan sebilah pisau cutter. Alat tersebut diperoleh dari tersangka lain berinisial HAE yang juga berperan sebagai penadah hasil curian. HAE bertugas menjual mobil hasil rampasan.
"Modus operandi pelaku adalah ingin menguasai harta benda korban, khususnya mobil. Kendaraan tersebut kemudian akan dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," imbuh Iptu Taufik.
Dalam pemeriksaan, LS mengaku bahwa dirinya memang mengincar pengemudi taksi online sebagai target. Atas perbuatannya, LS dijerat dengan Pasal 365 ayat 2 ke 1 dan 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan luka berat, dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
LS mengakui bahwa ia telah merencanakan aksi pencurian mobil tersebut dengan menjadikan pengemudi taksi online sebagai sasaran. "Sejak awal, saya berpikir bahwa jika hanya mengambil barang berharga, hasilnya tidak akan cukup untuk dibagi bertiga. Jadi, saya langsung menargetkan mobil. Sasarannya adalah kendaraan roda empat," ungkap LS.
Ia menambahkan, mobil dipilih karena nilainya lebih tinggi jika dijual. "Karena kalau hasilnya dibagi bertiga, jumlahnya akan lebih banyak," ujarnya.
Menurut rencana, mobil curian tersebut akan dijual di wilayah Kediri, Jawa Timur. "Rencananya akan dijual ke Kediri," pungkas LS.