Mengenang ANZAC: Sejarah dan Tradisi di Balik Peringatan 25 April

Setiap tahun pada tanggal 25 April, Australia dan Selandia Baru memperingati Hari ANZAC, sebuah momen penting untuk mengenang pengorbanan dan keberanian para prajurit yang telah berjuang dan gugur demi negara mereka. ANZAC, singkatan dari Australian and New Zealand Army Corps, merujuk pada pasukan gabungan Australia dan Selandia Baru yang bertugas dalam berbagai medan perang di seluruh dunia.

Peringatan ini berpusat pada peristiwa penting dalam sejarah militer kedua negara, yakni pendaratan pasukan ANZAC di Semenanjung Gallipoli, Turki, pada tanggal 25 April 1915. Misi ini, yang merupakan bagian dari upaya Sekutu untuk merebut Konstantinopel (sekarang Istanbul) dari Kekaisaran Ottoman, mengalami perlawanan sengit dan berubah menjadi pertempuran panjang dan berdarah. Meskipun pasukan ANZAC akhirnya mengalami kekalahan, semangat juang dan keberanian mereka meninggalkan warisan abadi yang terus dihormati hingga kini.

Makna dan Tradisi Hari ANZAC

Hari ANZAC bukan sekadar hari libur nasional; ini adalah kesempatan bagi warga Australia dan Selandia Baru untuk merenungkan nilai-nilai seperti keberanian, pengorbanan, dan persahabatan. Peringatan ini diisi dengan berbagai tradisi yang bermakna, antara lain:

  • Upacara Fajar: Mengenang saat-saat pendaratan di Gallipoli, upacara fajar menjadi inti dari peringatan Hari ANZAC. Upacara ini biasanya meliputi pembacaan doa, mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga, dan tiupan Last Post, sebuah lagu yang melambangkan penghormatan terakhir bagi para prajurit yang gugur.
  • Pawai: Para veteran perang, anggota militer yang masih bertugas, dan keluarga mereka berpartisipasi dalam pawai untuk menghormati mereka yang telah mengabdi pada negara.
  • Bunga Poppy Merah: Bunga poppy merah menjadi simbol peringatan dan kenangan, terinspirasi oleh puisi "In Flanders Fields" yang ditulis oleh Letnan Kolonel John McCrae selama Perang Dunia I. Bunga ini tumbuh subur di medan perang Eropa dan menjadi pengingat akan pengorbanan yang telah dilakukan.
  • Rosemary: Rosemary juga menjadi simbol penting karena tumbuh liar di Semenanjung Gallipoli dan melambangkan kenangan. Setangkai rosemary sering dikenakan bersama dengan bunga poppy merah sebagai tanda penghormatan.
  • Biskuit ANZAC: Biskuit ANZAC, yang terbuat dari gandum, kelapa, dan sirup emas, memiliki sejarah panjang yang terkait dengan Hari ANZAC. Biskuit ini awalnya dibuat sebagai makanan tahan lama untuk dikirim kepada para prajurit di medan perang.

Sejarah Biskuit ANZAC

Sejarawan kuliner Allison Reynolds melacak asal-usul camilan Australia ini. Biskuit ini baru dinamakan 'Anzac' setelah tahun 1915, setelah peristiwa Gallipoli. Sebelumnya, biskuit ini dikenal dengan nama lain seperti 'biskuit palang merah' dan 'biskuit tentara', yang digunakan untuk penggalangan dana selama Perang Dunia I. Resep biskuit Anzac pertama yang dicetak ditemukan dalam Buku Masakan War Chest Australia tahun 1917. Resep modern dengan kelapa berasal dari buklet Adelaide tahun 1924.

Hari ANZAC adalah momen penting bagi warga Australia dan Selandia Baru untuk mengenang sejarah, menghormati pengorbanan, dan merayakan semangat persahabatan. Tradisi-tradisi yang terkait dengan peringatan ini menjadi pengingat abadi akan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh kedua negara.