Menteri Agama Kenang Paus Fransiskus: Teladan Kebaikan Sang Pemimpin Umat Katolik
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan penghormatannya kepada mendiang Paus Fransiskus, menyerukan kepada seluruh umat untuk meneladani kebaikan-kebaikan yang telah diajarkan oleh pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut. Seruan ini disampaikan saat menghadiri misa khusus di Gereja Katedral, Jakarta, pada Kamis (24/4/2025), yang diadakan untuk mengenang sosok Paus Fransiskus.
"Kita semua, hendaknya bisa mencontoh, betapa pun kecilnya, suri tauladan yang telah beliau berikan," ujar Nasaruddin Umar di Gereja Katedral, didampingi oleh Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo.
Menteri Agama mengungkapkan rasa kehilangan mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, terlebih karena ia memiliki pengalaman berinteraksi langsung dengan mendiang. Ia menceritakan kembali momen saat Paus Fransiskus menggenggam erat tangannya ketika berkunjung ke Masjid Istiqlal pada September 2024.
"Saat bersalaman, Paus Fransiskus tidak melepaskan genggaman tangannya. Sangat erat. Dan ketika saya mencium kepalanya dua kali, beliau juga membalas dengan mencium tangan saya," kenang Nasaruddin yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.
Nasaruddin juga mengungkapkan keterkejutannya saat menerima kabar duka wafatnya Paus Fransiskus. Pada pagi hari yang sama, ia menerima kunjungan tamu dari Vatikan yang mengundangnya untuk menghadiri konferensi di Vatikan.
"Tiga setengah jam setelah menerima tamu dari Vatikan di kantor saya, saya mendengar kabar wafatnya Paus Fransiskus. Saya sangat terkejut dan segera menanyakan kondisi beliau kepada tamu tersebut. Mereka mengatakan bahwa kondisi Paus Fransiskus sudah membaik dan bisa tampil di publik. Mendengar kabar duka itu, saya benar-benar tersentak," pungkasnya.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, khususnya ke Masjid Istiqlal, pada September 2024 lalu, menjadi catatan penting dalam sejarah hubungan antaragama di Indonesia. Pertemuan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal itu dipandang sebagai simbol persaudaraan dan toleransi antarumat beragama.
Wafatnya Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sosoknya dikenal sebagai pemimpin yang sederhana, rendah hati, dan selalu menyuarakan perdamaian dan keadilan. Kunjungan dan interaksi beliau dengan para pemimpin agama lain di seluruh dunia menjadi inspirasi bagi terciptanya dialog dan kerjasama antaragama yang lebih baik.
Kebaikan-kebaikan Paus Fransiskus yang dapat diteladani:
- Kesederhanaan dan kerendahan hati
- Kepedulian terhadap kaum miskin dan terpinggirkan
- Semangat perdamaian dan rekonsiliasi
- Keterbukaan terhadap dialog antaragama
- Keberanian menyuarakan keadilan
Kenangan akan Paus Fransiskus akan terus hidup dalam hati umat Katolik dan semua orang yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan universal. Semangatnya untuk membangun dunia yang lebih adil dan damai akan terus menginspirasi generasi mendatang.