Misa Requiem Paus Fransiskus Digelar di Katedral Jakarta, Dubes Vatikan Sampaikan Pesan Mendalam
Misa requiem untuk mengenang Paus Fransiskus telah diadakan di Gereja Katedral Jakarta pada Kamis, 24 April 2025. Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Pierro Pioppo, memimpin langsung upacara keagamaan tersebut. Kehadiran umat Katolik dalam misa ini menjadi wujud penghormatan dan doa bagi mendiang Paus.
Dalam kesempatan tersebut, Mgr. Pierro Pioppo menyampaikan rasa terima kasih atas segala doa dan ungkapan belasungkawa yang ditujukan kepada Paus Fransiskus. Ia meyakinkan bahwa ungkapan syukur tersebut akan ia sampaikan kepada Tuhan, yang telah memberikan seorang Paus yang besar bagi umat Katolik di seluruh dunia. Mgr. Pioppo juga menyampaikan harapan agar pengganti Paus Fransiskus kelak dapat menjadi pemimpin yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
"Saya mempersembahkan kepada Tuhan kita doa-doa permohonan Anda semua bagi jiwanya, bersama dengan ibadah Anda agar Tuhan memberikan kita seorang Paus baru seturut citra Kristus sang gembala baik. Amin,” ujarnya.
Seperti yang telah diberitakan secara luas, Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun akibat stroke dan serangan jantung pada Senin, 21 April 2025, pukul 7.35 waktu setempat. Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, mengumumkan berita duka ini pada pukul 9:45. Sesuai dengan wasiatnya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore pada Sabtu, 26 April 2025.
Berikut adalah sambutan lengkap dari Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Pierro Pioppo, pada misa requiem tersebut:
Kardinal Ignatius Suharyo yang terkasih dan terhormat, Para saudara uskup dan imam yang terkasih, Excellencies of ambassador dan member of diplomat court dan pejabat sipil, Saudari dan saudara di dalam Tuhan,
Malam ini, hati seluruh masyarakat Indonesia berdetak bersama di Gereja Katedral Jakarta. Kita semua berdoa dengan penuh kasih sayang dan segenap perasaan bagi Bapa Suci kita yang terkasih, Paus Fransiskus. Beliau telah kembali ke rumah Bapa setelah menjalani kehidupan yang panjang demi kebaikan Gereja Kudus.
Sejak masa kanak-kanak, lalu dalam masa mudanya sebagai imam religius, sebagai uskup, dan kemudian sebagai kardinal, ia terus-menerus mengalami kehadiran Tuhan yang bangkit di sisinya. Tuhan yang sama yang memanggil Paus Fransiskus untuk melayani-Nya dan saudara-saudarinya. Sesudah itu, sejak malam hari pada tanggal 13 Maret 2013, ketika dia terpilih sebagai Paus, ia mempersembahkan hidupnya tanpa ragu atau syarat kepada Yesus sang gembala baik yang memanggil Paus Fransiskus untuk menjadi wakilnya di bumi dan mengikuti Dia sampai ia mencapai pengorbanan tertinggi dalam hidupnya.
Hal ini dilakukannya agar melalui pewartaan Injil, perayaan sakramen-sakramen, dan seruan tanpa henti demi persaudaraan manusia yang didirikan di atas identitas bersama sebagai anak-anak Allah, peradaban ini yang bagaikan jiwa bangsa-bangsa di dunia dapat semakin diubah menjadi sebuah peradaban kasih.
Saudara-saudari terkasih, kita yang tinggal di Indonesia telah menyaksikan sendiri betapa besar kemampuan Paus Fransiskus dalam mengasihi ketika September lalu dia sendiri hadir di tengah kita selama tiga hari penuh. Pertama, dengan penuh hormat dan perhatian, ia memandang negara kita, masyarakat kita, Gereja Katolik di Indonesia, agama-agama besar yang ada di sini, negara kita masa kini dan masa depan kita.
Lalu, ia mengajarkan kita melalui perbuatan-perbuatannya, berjumpa dengan orang miskin, berbicara dengan para saudara uskupnya, para imam dan religius di Katedral ini, mengunjungi komunitas Muslim yang besar di Masjid Istiqlal tempat para penganut agama lain juga hadir, menghibur orang sakit, dan menyapa banyak orang yang tiada habisnya yang berkumpul di jalan-jalan ibu kota kita ini.
Karenanya, dia membawanya ke dalam hati kebapakannya. Sekarang, Bapa kita almarhum Bapa Suci Fransiskus yang sudah begitu baik bagi kita mempersembahkan kita semua kepada Allah di surga agar Tuhan dapat selalu memberkati dan melindungi kita.
Oleh karena itu, selagi saya bersyukur kepada masing-masing dan setiap pribadi Anda semua atas kehadiran Anda, atas doa dan ucapan setulus hati bagi Paus Fransiskus dalam misa kudus ini. Saya membawa ungkapan syukur Anda kepada Allah yang sudah memberikan kita seorang Paus yang besar. Saya mempersembahkan kepada Tuhan kita doa-doa permohonan Anda semua bagi jiwanya, bersama dengan ibadah Anda agar Tuhan memberikan kita seorang Paus baru seturut citra Kristus sang gembala baik. Amin.