Suasana Haru Selimuti Rumah Duka Ricky Siahaan, Musisi Berdatangan Beri Penghormatan Terakhir

Suasana duka menyelimuti rumah duka tempat disemayamkannya jenazah Ricky Siahaan, gitaris dari band Seringai. Sejak Kamis malam, 24 April 2025, para kerabat, sahabat, dan rekan sesama musisi mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.

Isak tangis lirih terdengar dari beberapa perempuan yang hadir, sementara para pria terlihat saling berpelukan, mencoba menguatkan satu sama lain. Edy Khemod, drummer Seringai, menjadi salah satu yang pertama tiba di rumah duka. Ia tampak terpukul dan menundukkan kepala, berusaha menyembunyikan kesedihannya.

Seseorang menepuk pundaknya, memberikan dukungan moral di tengah suasana yang penuh kesedihan. Satu per satu, orang-orang yang hadir menyalami Edy Khemod, menunjukkan simpati dan memastikan keadaannya.

Edy Khemod kemudian menyapa Akbar, drummer Efek Rumah Kaca, yang berdiri tak jauh darinya. Keduanya berpelukan erat, mencoba saling memberikan kekuatan. Kehadiran Akbar seolah membawa sedikit ketenangan di tengah kesedihan yang mendalam.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak tokoh dari industri musik yang hadir, termasuk Adib Hidayat, seorang pengamat musik dan sahabat dekat Ricky Siahaan. Karangan bunga ucapan belasungkawa pun mulai memadati area sekitar rumah duka, datang dari berbagai kalangan, mulai dari Padi Reborn hingga para penggemar setia Seringai, Serigala Militia.

Sambil menunggu kedatangan jenazah Ricky Siahaan, kabar simpang siur terus beredar. Ada yang mengatakan jenazah sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta, sementara yang lain menyebutkan sudah sampai di Jelambar, Jakarta Barat. Ketidakpastian ini menambah suasana tegang dan cemas di antara para pelayat.

Di dalam ruangan, Tabita Siahaan, istri Ricky Siahaan, terlihat tegar menerima kedatangan para pelayat. Ia menyambut setiap orang dengan senyum pilu, berusaha menyembunyikan kesedihan yang mendalam.

Ricky Siahaan menghembuskan nafas terakhir pada 19 April 2025 di Jepang akibat serangan jantung. Proses pemulangan jenazah memakan waktu beberapa hari karena adanya prosedur pemeriksaan medis yang harus dipatuhi di Jepang.