Indonesia Intensifkan Vaksinasi dan Skrining untuk Eliminasi Kanker Serviks pada 2030

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya mencapai target eliminasi kanker serviks pada tahun 2030 dengan memperkuat program vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) dan meningkatkan akses skrining dini bagi masyarakat.

Kanker serviks, atau kanker leher rahim, menjadi perhatian serius karena dampaknya terhadap kesehatan perempuan. Sebagai bagian dari komitmen global, Indonesia telah menetapkan Rencana Aksi Nasional (RAN) yang salah satu fokus utamanya adalah mencapai target 90% anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, mendapatkan vaksinasi HPV sebelum usia 15 tahun pada tahun 2030. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, dr. Eva Susanti, MPH, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/4).

Dr. Eva menjelaskan bahwa program vaksinasi HPV gratis diprioritaskan bagi masyarakat yang lahir setelah tahun 1999. Sementara itu, bagi mereka yang lahir sebelum tahun tersebut, Kemenkes mendorong partisipasi aktif dalam program skrining atau deteksi dini kanker serviks.

"Kombinasi antara imunisasi dan skrining menjadi strategi utama untuk melindungi kedua kelompok usia dan mencapai target eliminasi," ujar dr. Eva. Ia menambahkan bahwa vaksinasi HPV bagi kelompok usia di atas 25 tahun tetap dianjurkan, meskipun belum termasuk dalam program vaksinasi gratis pemerintah.

Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan skrining HPV gratis yang tersedia di fasilitas kesehatan, termasuk melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas. Skrining ini mencakup tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan tes HPV DNA.

Dr. Eva menjelaskan bahwa skrining HPV DNA, yang dulunya belum menjadi bagian dari pelayanan rutin, kini dapat diakses secara gratis di puskesmas. Dengan melakukan skrining secara berkala, perempuan dapat memperoleh perlindungan hingga 10 tahun ke depan sebelum perlu melakukan tes ulang.

Namun, dr. Eva juga menekankan bahwa skrining HPV diprioritaskan bagi perempuan yang sudah menikah atau aktif secara seksual. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai faktor pendukung dalam pencegahan kanker.

Kemenkes berharap langkah-langkah ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan kanker serviks dan mendorong partisipasi aktif dalam program vaksinasi dan skrining. Dengan upaya bersama, target eliminasi kanker serviks pada tahun 2030 diharapkan dapat tercapai.

Skrining HPV: * Tes IVA: Pemeriksaan visual leher rahim setelah dioleskan asam asetat. * Tes HPV DNA: Mendeteksi keberadaan virus HPV penyebab kanker serviks.

Kelompok Sasaran: * Vaksinasi HPV gratis: Masyarakat yang lahir setelah tahun 1999. * Skrining HPV gratis: Perempuan yang sudah menikah atau aktif secara seksual.

Upaya Pencegahan: * Vaksinasi HPV * Skrining dini * Pola hidup sehat