Serangan Rudal Rusia Guncang Kyiv, Puluhan Korban Berjatuhan
Ibu kota Ukraina, Kyiv, kembali menjadi sasaran serangan rudal yang dilancarkan oleh Rusia. Serangan yang terjadi pada Kamis (24/4/2025) dini hari waktu setempat ini, dilaporkan telah menyebabkan puluhan orang menjadi korban, baik korban jiwa maupun luka-luka. Intensitas serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Menurut laporan dari otoritas militer Kyiv melalui aplikasi Telegram, serangan rudal ini terjadi setelah adanya peringatan serangan udara. Lebih dari selusin warga kota mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan bom yang terletak di ruang bawah tanah bangunan-bangunan tempat tinggal.
Korban dan Kerusakan
Serangan tersebut mengakibatkan setidaknya sembilan orang tewas dan lebih dari 60 orang mengalami luka-luka. Layanan darurat negara Ukraina menggambarkan serangan ini sebagai serangan 'besar-besaran' dan salah satu yang paling mematikan yang pernah menghantam Kyiv selama konflik ini.
- Total Korban:
- Meninggal: 9 orang
- Luka-luka: 63 orang (termasuk 6 anak-anak yang dirawat di rumah sakit)
Selain korban jiwa, serangan ini juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur kota. Lima distrik di ibu kota mengalami kerusakan, termasuk kebakaran di garasi-garasi dan bangunan-bangunan pemerintahan. Layanan darurat terus melakukan pencarian korban yang mungkin masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Konteks Politik dan Diplomasi
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara Ukraina dan Amerika Serikat terkait dengan visi penyelesaian konflik dengan Rusia. Wakil Presiden AS, JD Vance, sebelumnya mengusulkan kesepakatan damai di mana Rusia akan tetap menguasai wilayah Ukraina yang telah didudukinya, termasuk Krimea.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menolak usulan tersebut dengan alasan bahwa hal itu melanggar konstitusi Ukraina. Penolakan ini kemudian memicu kemarahan mantan Presiden AS, Donald Trump, yang menuduh Zelensky sebagai penghasut dan mengambil posisi yang merugikan negosiasi perdamaian.
Trump berpendapat bahwa Krimea telah hilang bertahun-tahun lalu dan bukan lagi menjadi topik pembahasan. Ia juga menyarankan Zelensky untuk memilih antara perdamaian atau terus berjuang selama tiga tahun lagi dengan risiko kehilangan seluruh negara.
Situasi di Kharkiv
Selain Kyiv, kota Kharkiv di timur Ukraina juga menjadi sasaran serangan. Wali kota Igor Terekhov melaporkan bahwa kota tersebut dihantam tujuh rudal dan mengalami serangan drone besar-besaran.