CEO Citadel: Kebijakan Perdagangan Trump Ancam Reputasi Amerika Serikat
Kritik pedas terhadap kebijakan perdagangan mantan Presiden AS, Donald Trump, kembali mencuat. Kali ini, suara lantang datang dari Ken Griffin, pendiri dan CEO perusahaan investasi Citadel. Griffin menilai, kebijakan proteksionis yang diterapkan Trump, khususnya perang dagang, telah mengikis kepercayaan investor global terhadap Amerika Serikat.
Dalam forum ekonomi di Washington, Griffin mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kebijakan Trump telah merusak citra AS sebagai kekuatan ekonomi yang stabil dan dapat diandalkan. Ia menyebutkan bahwa investor kini ragu untuk menempatkan dana mereka, terutama dalam obligasi pemerintah AS (US Treasury), karena ketidakpastian yang diciptakan oleh tarif dan kebijakan perdagangan yang agresif.
"Di pasar keuangan, tidak ada merek yang dapat dibandingkan dengan merek US Treasuries, kekuatan dolar AS dan kekuatan serta kelayakan kredit US Treasuries. Tidak ada merek yang dapat menyamai. Kami mempertaruhkan merek tersebut," tegas Griffin.
Obligasi pemerintah AS selama ini dikenal sebagai aset safe haven, tempat investor berlindung di tengah gejolak ekonomi. Namun, menurut Griffin, perang dagang Trump telah menimbulkan keraguan, dengan investor khawatir bahwa AS justru menjadi sumber ketidakstabilan global.
Griffin menyerukan agar Trump dan tim ekonominya segera mengambil langkah-langkah korektif untuk memulihkan kepercayaan yang telah hilang. Ia menekankan pentingnya menjaga reputasi dan integritas merek Amerika Serikat di mata dunia.
"Presiden, menteri keuangan, dan menteri perdagangan harus sangat berhati-hati bahwa ketika Anda memiliki sebuah merek, Anda harus berperilaku dengan cara yang menghargai merek tersebut dan memperkuat merek tersebut," ujarnya.
Kritik senada juga dilontarkan oleh CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, dalam surat tahunannya kepada pemegang saham. Dimon menyatakan bahwa kekuatan ekonomi, militer, dan moral AS adalah fondasi bagi citra positif negara tersebut di dunia. Ia memperingatkan bahwa kebijakan "America First" yang diterapkan Trump berpotensi merusak posisi istimewa AS dan melemahkan aliansi dengan negara-negara lain.
-
Dampak Kebijakan Perdagangan:
- Merosotnya kepercayaan investor.
- Keraguan terhadap obligasi pemerintah AS sebagai aset safe haven.
- Potensi kerusakan ekonomi global.
- Erosi citra AS sebagai kekuatan ekonomi yang stabil.
-
Pentingnya Reputasi:
- Reputasi yang baik membutuhkan waktu lama untuk dibangun.
- Kerusakan reputasi membutuhkan waktu seumur hidup untuk diperbaiki.
-
Seruan Perbaikan:
- Trump dan tim ekonominya harus mengambil langkah korektif.
- Pentingnya menjaga integritas merek Amerika Serikat.
Kedua tokoh ini, Griffin dan Dimon, menyuarakan kekhawatiran yang sama: bahwa kebijakan perdagangan Trump tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga mengancam reputasi dan posisi Amerika Serikat di panggung global.