Trauma Mendalam Menghantui Korban Kekerasan Seksual di Mojokerto: Penolakan Sekolah dan Upaya Pemulihan

Kasus kekerasan seksual yang menimpa seorang siswi kelas 6 SD di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, oleh seorang pria yang dikenal sebagai dukun desa, telah meninggalkan luka mendalam. Korban, yang kini berusia 13 tahun, menunjukkan tanda-tanda trauma yang signifikan, termasuk penolakan untuk kembali bersekolah.

Orang tua korban, TB (32), mengungkapkan bahwa putrinya mengalami perubahan perilaku yang drastis setelah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Korban merasa takut dan khawatir akan menjadi bahan perundungan teman-temannya jika kembali ke sekolah. "Sempat tidak mau sekolah selama 2 hari, setelah kami melaporkan kejadian itu ke polisi. Khawatirnya (dirundung) teman-teman di sekolah," ujar TB.

Melihat kondisi tersebut, pihak keluarga dan sekolah berupaya memberikan dukungan moril kepada korban. Guru-guru sekolah bahkan mendatangi rumah korban untuk memberikan semangat dan meyakinkan siswi tersebut agar tidak menyerah pada keadaan dan tetap melanjutkan pendidikannya. "Guru sekolah datang ke rumah, ya untuk menguatkan dan meyakinkan agar terus sekolah, karena masa depannya masih panjang," ungkap TB.

Selain dukungan moril, keluarga korban juga mengambil langkah untuk memindahkan tempat tinggal mereka. Hal ini dilakukan untuk menjauhkan korban dari lingkungan tempat tinggal pelaku dan memberikan rasa aman yang lebih besar. Saat ini, korban tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah kakeknya. Namun, sekolah korban tetap sama, mengingat ia akan segera menyelesaikan pendidikan di tingkat sekolah dasar.

TB menambahkan, putrinya menjadi lebih pendiam dan seringkali terlihat merenung sejak kasus ini dilaporkan ke polisi. Kondisi ini sangat memprihatinkan keluarga, yang berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya atas perbuatan kejinya. "Ya (korban) sekarang sering merenung, sempat tertekan, sudah selama 4 harian ini," tutur TB.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat dan menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan seksual. Dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu korban melewati masa sulit ini dan memulihkan diri dari trauma yang dialaminya.

Diharapkan, dengan penanganan yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, korban dapat kembali menjalani kehidupan normal dan meraih masa depannya.

  • Dukungan Psikologis untuk Pemulihan Trauma
  • Peran Keluarga dalam Mendukung Korban Kekerasan Seksual
  • Pentingnya Pendidikan Seksualitas pada Anak
  • Hukuman Setimpal bagi Pelaku Kekerasan Seksual