Sebuah keluarga di Australia Barat akhirnya berhasil menjual lahan properti mereka setelah dua kali upaya sebelumnya mengalami kegagalan. Lahan seluas 2,34 hektare yang terletak di Hammond Park, Perth, ini telah menjadi milik keluarga tersebut selama empat dekade.

Keputusan untuk menjual lahan yang berlokasi strategis di 66 Wattleup Rd ini diambil seiring dengan bertambahnya usia pemilik dan keinginan untuk memanfaatkan momentum pasar properti yang sedang menguntungkan. Menurut Ollie Salimi, Kepala Investasi Properti dari Effective Property Solutions (EPS), keluarga ini telah menerima banyak tawaran dari pengembang selama bertahun-tahun. Meskipun telah dua kali mencoba menjual lahan tersebut, baru pada kesempatan ketiga inilah kesepakatan berhasil dicapai.

Proses penjualan lahan ini dimulai pada Agustus 2024. Selain tanah yang luas, properti ini juga mencakup sebuah rumah utama dengan empat kamar tidur, dua kamar mandi, serta sebuah rumah susun terpisah dengan dua kamar tidur. Lokasi yang strategis dan potensi pengembangan yang besar menarik minat delapan pengembang properti. Pada akhirnya, lahan tersebut berhasil dijual kepada perusahaan konstruksi Apex Building dalam kesepakatan yang difasilitasi oleh EPS dan diselesaikan pada Selasa, 15 April.

Nilai transaksi penjualan lahan ini mencapai 4 juta dolar Australia atau setara dengan sekitar Rp 43,2 miliar. Salimi mengungkapkan bahwa pemilik lahan merasa sangat senang karena tanah mereka akan digunakan untuk membangun rumah-rumah yang akan memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat setempat. Lebih lanjut, Salimi menambahkan bahwa harga jual lahan ini bahkan melebihi ekspektasi penjual hingga 20 persen, membuktikan bahwa penantian panjang mereka membuahkan hasil yang manis.

Pihak Apex Building juga menyatakan kegembiraannya atas keberhasilan menyelesaikan kesepakatan ini, setelah upaya sebelumnya sempat menemui jalan buntu. Rencananya, lahan tersebut akan dikembangkan menjadi kompleks perumahan. Salimi menjelaskan bahwa harga median rumah di Hammond Park saat ini mencapai 800 ribu dolar Australia atau sekitar Rp 8,6 miliar.

"Lokasi ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan perumahan guna memenuhi permintaan rumah yang tinggi di kawasan pinggiran kota Perth bagian selatan yang sedang berkembang pesat dan merupakan koridor pertumbuhan utama," pungkas Salimi.