Koridor Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera Diresmikan: Upaya Integrasi Transportasi Publik Jabodetabek
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Banten secara resmi meluncurkan layanan Transjabodetabek koridor Blok M–Alam Sutera (S61) sebagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan kemacetan dan meningkatkan konektivitas antar wilayah di kawasan Jabodetabek. Peresmian ini ditandai dengan perjalanan langsung oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dan Gubernur Banten, Andra Soni, dari Alam Sutera menuju Blok M menggunakan bus Transjabodetabek.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono Anung menekankan bahwa rute S61 memiliki panjang lintasan hampir 60 kilometer dengan 26 halte pemberhentian. Untuk melayani rute ini, disiapkan sebanyak 24 armada bus yang beroperasi setiap hari. Perjalanan uji coba saat jam sibuk menunjukkan waktu tempuh sekitar 95 menit, yang menurutnya menunjukkan potensi besar rute ini untuk menarik minat masyarakat. Pemerintah Provinsi Jakarta berencana berkoordinasi dengan pengelola jalan tol untuk memberikan prioritas kepada angkutan umum seperti Transjabodetabek, termasuk mempertimbangkan jalur khusus.
Gubernur Andra Soni menyampaikan pengalamannya menggunakan layanan ini dari Alam Sutera ke Blok M, meskipun sempat mengalami hambatan kemacetan di jalan tol. Ia menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Jakarta untuk berkoordinasi dengan pengelola jalan tol agar angkutan umum mendapatkan penanganan khusus.
Saat ini, tarif Transjabodetabek S61 ditetapkan sebesar Rp3.500, namun Gubernur Pramono Anung memastikan bahwa layanan ini telah terintegrasi penuh dengan sistem Transjakarta. Penumpang yang melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta tidak akan dikenakan biaya tambahan. Ke depannya, Pemerintah Provinsi Jakarta berencana untuk menggratiskan sepenuhnya layanan Transjabodetabek melalui skema subsidi dan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten dan Jawa Barat.
Rencana pembebasan tarif akan dimulai setelah enam rute tambahan Transjabodetabek yang sedang disiapkan beroperasi secara optimal. Rute-rute baru ini diharapkan dapat menjangkau wilayah-wilayah penyangga Jakarta seperti Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Bogor, bahkan Cianjur, sehingga masyarakat dapat mengakses transportasi publik dengan lebih mudah.
Gubernur Pramono Anung juga mengklaim bahwa 91 persen layanan angkutan umum di Jakarta telah terkoneksi. Untuk meningkatkan pemanfaatan layanan ini, Pemprov Jakarta merencanakan perluasan cakupan layanan JakLingko ke wilayah-wilayah di luar Jakarta. Selain itu, Transjabodetabek akan dilengkapi dengan fasilitas ride and park, yang memungkinkan masyarakat memarkir kendaraan pribadi mereka dan melanjutkan perjalanan menggunakan bus.
Tidak hanya menyasar pusat kota dan daerah padat penduduk, rute-rute baru Transjabodetabek juga dirancang untuk menjangkau kawasan-kawasan yang selama ini belum tersentuh layanan publik, termasuk wilayah eksklusif. Selain koridor Blok M–Alam Sutera, rute tambahan yang sedang dikaji dan dirancang meliputi:
- Via Bekasi–Cawang (wilayah timur)
- Kota Wisata–Cawang (wilayah selatan)
- Binong–Grogol (wilayah barat)
- PIK–Blok M
- PIK 2- Pluit
- PIK 2- Jembatan Baru
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan solusi transportasi yang terjangkau, nyaman, dan terintegrasi bagi masyarakat Jabodetabek, serta mendorong penggunaan transportasi publik untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.